Warga Muhammadiyah Rayakan Salat Idul Adha
JAKARTA – Sebagian umat muslim di Tanah Air telah menggelar salat Idul Adha pada Sabtu 9 Juli 2021.
Salah satunya di halaman SMA Muhammadiyah Kramat Jati Jakarta Timur.
Hal ini dikarenakan berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal, Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang menetapkan 10 Zulhijjah 1443 H atau Hari Idul Adha jatuh pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.
Dengan penetapan ini warga Muhammadiyah rayakan Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban di berbagai wilayah Tanah Air.
Meskipun sebelumnya pihak Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022.
Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Iduladha 1443 H jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Terdapat 28 titik lokasi penyelenggaraan Salat Idul Adha di Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang pada Sabtu 9 Juli 2022.
Untuk wilayah Jakarta Selatan salat Idul Adha digelar di juga di Lapangan Al-Bayyinah Muhammadiyah, di Jalan Moch Kahfi 2, Jagakarsa.
Dalam penyelenggaraannya panitia memberlakukan prokes yang cukup ketat muli dari penggunaan alat pengukur suhu, hand sanitizer, dan menyediakan masker.
Sedangkan wilayah lainya seperti Sumatera, di Sumatera Barat juga telah menggelar salat Idul Adha pada hari Sabtu, bahkan juga telah mulai melakukan penyembelihan hewan kurban.
Selain itu warga wilayah Palembang juga sebagian telah menggelar salat Idul Adha pada Sabtu yang salah satunya di lapangan Komplek Taman Bukit Raflesia, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-alang Lebar.
Bagian wilayah lain, warga Bengkulu menggelar salah Idul Adha di kawasan Jalan Soeprapto Kota Bengkulu dan salat Id dipimpin imam Faisal Andi Saputra serta khatib Dr. Abdul Hafiz.
Dalam kesempatan init Khatib, Dr. Abdul Hafiz menyampaikan meskipun ada perbedaan pelaksanaan salat Idul Adha yang terjadi pada tahun ini, sebagai sesama muslim hendaknya saling menghargai.
Meskipun berbeda, namun lanjutnya dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Perbedaan ini suatu yang wajar karena semuanya punya dasar. Orang yang berhari raya hari ini dan orang yang berhari raya besok (Minggu,red), punya landasan masing-masing yang mereka yakini," terangnya. (disway.id)
Sumber: