Kapal Pesiar Berlayar di Lima Puluh Kota, Tradisi Bakajang Sangat Unik Hasil Karya Pemuda Gunung Malintang

Kapal Pesiar Berlayar di Lima Puluh Kota, Tradisi Bakajang Sangat Unik Hasil Karya Pemuda Gunung Malintang

Tradisi Bakajang yang sangat unik ada di Nagari Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat merupakan hasil karya anak minang pemuda Gunuang Malintang.--

SILAMPARITV.CO.ID -- Tradisi Bakajang yang sangat unik ada di Nagari Gunung Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat merupakan hasil karya anak minang pemuda Gunuang Malintang.

Pada lebaran 1445 H tahun 2024 tradisi Bakajang ini terus dilestarikan. Tradisi yang unik sangat luar biasa.

Tradisi Bakajang ini sudah dimulai dari tanggal 13 sampai dengan 17 April 2024. Antusias pengunjung sangat ramai memadati wisata sungai tersebut.

Tradiai Alek Bakajang bertujuan untuk mengenang atau mengingat asal usul nenek moyang masyarakat Nagari Gunung Malintang

BACA JUGA:Tanggapan NATO terhadap Serangan Iran: Menembakkan 300 Rudal-Drone ke Israel

yang mana nenek moyang masyarakat Gunung Malintang telah berjasa membangun Nagari mereka. 

Selain itu, tradisi ini juga bertujuan sebagai pemersatu atau pengikat untuk menjalin silahturahmi dan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat di Nagari Gunung Malintang. 

Dalam tradisi ini melibatkan niniak mamak, pemuda, pemerintah, dan seluruh elemen masyarakat.

Pada zaman dahulu, tradisi Alek bakajang hanya sebagai hiburan pelepas lelah masyarakat setelah musim panen. 

BACA JUGA:6 Cara Efektif Menurunkan Kolesterol Setelah Makan Lebih Saat Hari Libur Lebaran

Menurut tulisan Hidayat (2018) kajang adalah atap yang terbuat dari daun-daun yang menyerupai daun pandan yang sudah di keringkan terlebih dahulu,

dan dirakit dengan rotan sehingga menjadi selembar atap yang digunakan oleh nenek moyang zaman dahalu untuk terhindar dari panas dan hujan, 

Sumber: