Ekonomi Indonesia Masih Berada dalam Sikuls Ekspansi Standard Chartered

Ekonomi Indonesia Masih Berada dalam Sikuls Ekspansi Standard Chartered

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi--

SILAMPARITV.CO.ID - Ekonomi Senior Standard Chartered Bank Indonesia, Aldian Taloputra, menilai bahwa perekonomian Indonesia masih berada dalam siklus ekspansi di tengah situasi ketidakpastian global saat ini.

BACA JUGA:Pasca Naik 11% Shiba Inu Pimpin Puncak Crypto Robinhood

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan pinjaman yang kuat sebesar 11,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan Februari 2024, yang meningkat dibandingkan dengan angka pada Desember 2023 sebesar 10,4 persen (yoy), serta adanya perbaikan pada pinjaman luar negeri swasta non-bank.

BACA JUGA:Wow Ternyata Bisa Pinjam Uang Melalui Livin Mandiri, Berikut Caranya

"Aldian menyatakan bahwa belanja pemerintah juga mengalami peningkatan pesat sebesar 30,1 persen secara year-on-year pada bulan Februari, yang didorong oleh belanja pemilu," ujarnya di Jakarta pada hari Senin.

BACA JUGA:Usai Rilis Data Kinerja Ekonomi AS Rupiah Tergelincir

Meskipun begitu, Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia di tahun 2024 menjadi 5,1 persen dari sebelumnya 5,2 persen. Penurunan tersebut mencerminkan pemasukan dari pemilu yang lebih kecil dari yang diperkirakan sebelumnya.

BACA JUGA:Kementrian Keuangan Memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi RI Periode Kuartal I Sebesar 5,17%

"Kami tetap memperkirakan bahwa pertumbuhan di semester pertama akan kuat, namun hasil pemilu bulan Februari cukup meyakinkan sehingga tidak diperlukan adanya pemilu putaran kedua. Hal ini akan menurunkan dorongan konsumsi," ujarnya.

BACA JUGA:Indonesia Harus Mengambil Resiko Biaya Ekonomi Tinggi Tahun 2024

Aldian menjelaskan bahwa meskipun kemenangan telak dari pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran telah mengurangi ketidakpastian politik, peningkatan investasi yang signifikan tidak diharapkan terjadi dalam waktu dekat.

BACA JUGA:Mengejutkan Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat (AS) Merosot Tajam Menjadi 1,6 %

Proses transisi pemerintahan, termasuk pembentukan kabinet, mungkin belum akan selesai hingga akhir tahun 2024, sementara pemilihan kepala pemerintah daerah dijadwalkan akan diadakan pada bulan November mendatang. Dari sisi inflasi pangan yang tinggi juga dapat mengurangi belanja konsumen, terutama di kalangan rumah tangga berpendapatan rendah.

BACA JUGA:Pencurian Plat Besi Jembatan di Muratara Membuat Petani Terisolasi dan Berdampak Negatif bagi Ekonomi Lokal

Sumber: