Emak-emak Bisa Panik, Harga Telur Ayam Kini Capai Rp 58 Ribu

Emak-emak Bisa Panik, Harga Telur Ayam Kini Capai Rp 58 Ribu

MENGELUH TERUS- Martazila, salah seorang warga mengeluhkan harga telur ayam yang kini mencapai Rp 58 ribu perkarpet. Namun karena menjadi kebutuhan keluarga, ia tetap membeli telur ayam dipedagang langganannya di PBS, Rabu (24/8). (Foto: Liposteraming)

LUBUKLINGGAU- –Emak-emak bisa panik. Ya, setelah harga minyak sayur dan Cabai merah mengalami kenaikan yang signifikan. Kini giliran harga telur ayam yang ikut mengalami kenaikan. Tidak tanggung-tanggung, harganya naik dari Rp 40 ribu-Rp 45 Ribu menjadi Rp 58 ribu perkarpet.

Kenaikan harga telur ayam ini diakui pedagang maupun masyarakat sudah terjadi satu minggu terakhir. Hal ini tentunya kembali membuat masyarakat mengeluh. Kemarin, dii tingkat agen harga telur ayam Rp 53 perkarpet ditingkat pengecer di pasar tradisional berkisar Rp56 ribu – Rp58 ribu per karpet.

”Ya, Tiga hari yang lalu masih Rp 54 ribu perkarpet. Eh hari ini (kemarin, red) katanya sudah Rp 58 ribu perkarpet. Gimana ibu-ibu enggak mengeluh. Sementara anakanak suka makan telur. Selain disukali anak-anak, telur termasuk lauk yang cukup murah selama ini. Kalau sekarang ya sama seperti lauk lainnya dong,” keluh Martazila, salah seorang warga, kemarin.

Baca Juga : Gempa Bumi, Warga Kaur Selatan Luka Kepala Ditimpa Keramik

Fatimah, pedagang telur di Pasar Bukit Sulap (PBS) membenarkan jika harga telur ayam naik cukup tinggi. ”Enggak tahu apa penyebabnya. Yang jelas dari agennya memang sudah naik. Kalau sudah naik harga seperti ini, ya pembeli masih saja ada tapi berkurang,” jelas Fatimah.

Sementara, salah seorang agen telur di pasar Atas, Lili mengungkap harga telur mulai naik sejak seminggu lalu. Tidak hanya harganya yang naik, tapi telur ayam juga mengalami kelangkaan.
”Kenapa langka. Kami pernah empat hari tidak ada setok telur,” ungkap pengusaha agen telur Bintara Muda ini.

Ia juga mengaku tidak mengetahui pasti, kenapa harga telur naik. Namun yang dialaminya, sebagai agen yang menjual telur dari distributorh, ketika ada penyaluran bantuan pemerintah, pasti berpengaruh harga telur dan setok telur itu sendiri. Lili mengaku memperoleh telur dari Padang, Sumatera Barat.

Saat ini dia hanya berani sekali pesan 1.000 karpet telur. Harganya Rp52 ribu per karpet. Kemudian harga jual tingkat agen hanya naik Rp1000, jadi Rp53 ribu per karpet.

”Tidak berani lagi ambil lebih banyak, karena harga sedang tinggi,” tegasnya. (rfm)

Sumber: