Soal IPS Kelas 7 Halaman 207: Mengenal Keberagaman Suku di Bali dan Perbedaan Budayanya
Soal IPS Kelas 7 Halaman 207: Mengenal Keberagaman Suku di Bali dan Perbedaan Budayanya--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas 7 Kurikulum Merdeka, siswa diajak untuk memahami lebih dalam tentang keberagaman suku dan budaya yang ada di Indonesia. Salah satu materi menarik yang terdapat pada halaman 207 buku IPS tersebut adalah tentang suku-suku yang ada di Pulau Bali dan keunikan budaya yang mereka miliki.
Pada halaman tersebut, siswa diminta untuk mencari nama suku yang terdapat di Bali yang memiliki kebudayaan berbeda dari masyarakat Bali pada umumnya. Selain itu, siswa juga diminta untuk menjelaskan alasan perbedaan budaya tersebut. Soal ini tidak hanya melatih kemampuan siswa dalam memahami keberagaman sosial dan budaya, tetapi juga mendorong mereka untuk lebih menghargai dan menjaga kekayaan budaya bangsa.
BACA JUGA:Kalender Mei 2025: Weton Jawa, Tanggal Merah, dan Long Weekend untuk Liburan serta Hari Baik Menikah
BACA JUGA:Kalender Juni 2025: Panduan Lengkap Penanggalan Weton Jawa, Hijriyah, Libur Nasional dan Hari Besar
Lembar Aktivitas 1|Aktivitas Individu
Isolasi geografis tidak hanya terjadi pada sebuah pulau, carilah nama dari suku di Bali yang memiliki kebudayaan yang berbeda, terutama dalam merawat jenazah, karilah alasan mengapa kebudayaan mereka berbeda dengan masyarakat Bali pada umumnya, serta jelaskan bagaimana pemulasaraan mayat leluhur mereka!
KUNCI JAWABAN
Suku di Bali yang memiliki kebudayaan yang berbeda dalam merawat jenazah disebut suku Trunyan atau Suku Aga.
BACA JUGA:KAI Berikan Diskon Hingga 50 Persen Untuk Penumpang tertentu, Simak Cara Dapatnya
Alasan mengapa kebudayaan mereka berbeda adalah karena isolasi geografis. Suku Trunyan tinggal di sebuah desa di tepi Danau Batur yang terisolasi secara geografis dari masyarakat Bali pada umumnya. Mereka memiliki tradisi pemulasaraan mayat leluhur yang unik
Pemulasaraan mayat leluhur suku Trunyan melibatkan penempatan jenazah di bawah pohon taru menyan. Mereka percaya bahwa bau alami dari pohon tersebut akan menghilangkan bau busuk dari jenazah. Hal ini berbeda dari kebanyakan masyarakat Bali yang biasanya melakukan kremasi (membakar jenazah). Jadi, isolasi geografis menyebabkan suku Trunyan mengembangkan kebudayaan yang berbeda dalam pemulasaraan mayat leluhur mereka, dengan penempatan jenazah di bawah pohon taru menyan sebagai praktik yang unik.
BACA JUGA:Wednesday Season 2 Tayang 2025 di Netflix: Waspadai Bahaya Menonton di Situs Ilegal seperti Rebahin!
Sumber: