Lempok Durian Khas Palembang, Cita Rasa Legendaris yang Kian Diburu Wisatawan
Lempok Durian Khas Palembang, Cita Rasa Legendaris yang Kian Diburu Wisatawan--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Kota Palembang tak hanya dikenal karena Jembatan Ampera dan Pempek-nya yang mendunia, tapi juga karena salah satu kuliner legendaris yang menggoda lidah: Lempok Durian. Panganan manis berbahan dasar buah durian ini menjadi buah tangan favorit wisatawan yang berkunjung ke Bumi Sriwijaya.
Di tengah gempuran makanan modern dan oleh-oleh kekinian, lempok durian tetap eksis sebagai kuliner tradisional yang bertahan dari zaman ke zaman. Tak hanya karena rasanya yang khas dan manis legit, tapi juga karena proses pembuatannya yang masih mempertahankan cara tradisional.
BACA JUGA:SMPN 8 Lubuklinggau Kirim Tim Terbaik untuk Ajang Super 100 2025
Lempok durian dibuat dari daging durian pilihan, dimasak perlahan bersama gula pasir atau gula merah tanpa tambahan bahan pengawet. Proses pemasakan bisa memakan waktu hingga berjam-jam, diaduk terus-menerus dengan api kecil sampai mengental dan menghitam seperti dodol. Namun, justru di situlah letak kekayaan rasanya.
“Lempok ini beda dengan dodol biasa. Karena kita hanya pakai durian asli, tanpa campuran lain. Aromanya kuat dan teksturnya padat, cocok untuk pecinta durian,” ujar Yani (43), perajin lempok durian yang sudah lebih dari 15 tahun menekuni usaha ini di kawasan Plaju, Palembang.
Kuliner Tradisional yang Jadi Ikon Budaya
BACA JUGA:Sriwijaya Mania Dirikan Sekolah Sepakbola Sendiri, Siap Cetak Bibit Unggul Menuju Sriwijaya FC
BACA JUGA:Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Musi Gegerkan Warga Desa Bingin Jungut
Lempok bukan sekadar camilan, tapi juga bagian dari identitas budaya Palembang. Penganan ini biasa disajikan dalam acara adat, pernikahan, atau sebagai hantaran saat Idul Fitri dan Idul Adha. Bahkan, warga asli Palembang kerap menganggap lempok sebagai simbol rasa syukur dan kehangatan dalam hubungan keluarga.
Tak hanya lokal, daya tarik lempok sudah menjangkau pasar luar daerah. Banyak wisatawan domestik hingga mancanegara rela memborong lempok sebagai oleh-oleh khas Palembang. Bahkan beberapa toko oleh-oleh kini sudah mulai memasarkan lempok dalam kemasan modern dan tahan lama, agar lebih mudah dijangkau oleh pasar global.
Tantangan dan Harapan Pelaku UMKM
BACA JUGA:Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Senilai Rp42,23 Triliun Hingga Akhir Maret 2025
Meski peminatnya tinggi, para pengrajin lempok tetap menghadapi tantangan, terutama dalam hal pasokan durian dan naiknya harga bahan baku. Selain itu, banyaknya produk tiruan atau oplosan juga dikhawatirkan mencoreng kualitas lempok asli Palembang.
“Saya berharap pemerintah bisa bantu kami dalam promosi dan pelatihan pengemasan. Biar lempok ini bisa lebih dikenal lagi, bahkan diekspor,” ujar Susi, pelaku UMKM yang menjual lempok di kawasan Ilir Timur.
Upaya untuk melestarikan dan memajukan lempok durian kini juga didukung oleh sejumlah pihak, termasuk dinas pariwisata dan ekonomi kreatif. Mereka mulai menggandeng UMKM lokal untuk mengikuti pameran kuliner nusantara hingga festival makanan khas daerah, demi memperluas jaringan pasar.
BACA JUGA:Contoh Soal dan Kunci Jawaban OSN IPA SD 2025 untuk Siswa yang Akan Ikut Olimpiade
BACA JUGA:Kapan Pendaftaran IPDN 2025 Dibuka? Ini Prediksi Jadwal, Syarat Lengkap, dan Cara Daftarnya
Lempok Durian di Era Digital
Tak mau tertinggal zaman, banyak pelaku usaha lempok durian yang kini memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memasarkan produk mereka. Foto-foto menggoda dari potongan lempok legit nan mengkilap, lengkap dengan ulasan rasa, menjadi andalan promosi digital yang efektif.
“Lewat Instagram dan TikTok, banyak pelanggan baru dari luar kota yang tertarik beli. Mereka penasaran dengan rasa asli lempok durian Palembang,” ujar Dodi, pelaku usaha lempok generasi muda yang kini mengekspansi pasarnya lewat penjualan online.
Kuliner Khas yang Harus Dicicipi
BACA JUGA:Jadwal Sesi 1 UTBK SNBT 2025: Peserta Wajib Cermati Perbedaan Waktu Tiap Wilayah, Ini Rinciannya
Jika berkunjung ke Palembang, jangan hanya mencari pempek atau tekwan. Sempatkan untuk membawa pulang lempok durian sebagai oleh-oleh khas yang sarat akan cita rasa dan sejarah. Tidak hanya memanjakan lidah, tapi juga membawa pulang kenangan tentang kekayaan kuliner tradisional Palembang.
Dengan upaya pelestarian dan pengembangan yang berkelanjutan, lempok durian bukan hanya akan bertahan, tapi juga bisa menjadi ikon kuliner nasional yang mendunia.
BACA JUGA:Soal IPS Kelas 7 Halaman 207: Mengenal Keberagaman Suku di Bali dan Perbedaan Budayanya
BACA JUGA:Kalender Mei 2025: Weton Jawa, Tanggal Merah, dan Long Weekend untuk Liburan serta Hari Baik Menikah
Sumber: