24 Siswa di Ketapang Keracunan Usai Makan Menu MBG, Diduga Akibat Ikan Hiu Filet Saus Tomat

24 Siswa di Ketapang Keracunan Usai Makan Menu MBG, Diduga Akibat Ikan Hiu Filet Saus Tomat

24 Siswa di Ketapang Keracunan Usai Makan Menu MBG, Diduga Akibat Ikan Hiu Filet Saus Tomat--ist

Makan Siang Berujung Darurat: Siswa SD dan SMP Dirawat Setelah Konsumsi Menu Sekolah

SILAMPARITV.CO.ID - Sebanyak 24 siswa dari SDN 18 dan SMPN 4 Ketapang, Kalimantan Barat, harus dilarikan ke puskesmas setempat setelah mengalami gejala keracunan makanan. Insiden ini terjadi pada Rabu (17/9/2025), tak lama setelah mereka mengonsumsi menu makan siang yang disediakan melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Menu yang disajikan hari itu adalah Ikan hiu filet saus tomat, nasi, dan sayur. Namun, beberapa jam setelah makan, puluhan siswa mulai mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, pusing, dan lemas. Pihak sekolah segera merespons dengan membawa mereka ke Puskesmas Ketapang untuk mendapatkan penanganan medis.

BACA JUGA:Jantung Berdebar Saat Jatuh Cinta, Normal atau Bahaya? Ini Penjelasan Dokter

Respons Cepat Dinas Kesehatan dan Pendidikan

Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang langsung turun tangan untuk melakukan investigasi awal. Mereka mengambil sampel makanan sisa, termasuk ikan hiu filet saus tomat, untuk dianalisis di laboratorium. Sementara itu, Dinas Pendidikan setempat menghentikan sementara distribusi menu MBG di kedua sekolah tersebut hingga hasil uji laboratorium keluar. Kepala Dinas Pendidikan Ketapang menyatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi seluruh rantai pasok dan pengolahan makanan dalam program MBG. “Kami sangat prihatin. Kesehatan dan keselamatan siswa adalah prioritas utama. Kami akan pastikan tidak ada lagi kejadian serupa,” ujarnya.

BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Sidak Pasar: Tegaskan Aturan Sewa Kios, Hemat Biaya Sewa Lahan hingga Rp750 Juta per Tahun

BACA JUGA:Pasar Semi Modern Lubuklinggau Mulai Dibangun 2026, Anggaran Capai Rp. 30 Miliar.

Dugaan Awal: Kontaminasi pada Ikan Hiu

Berdasarkan laporan awal dari petugas kesehatan, dugaan kuat keracunan berasal dari ikan hiu yang digunakan. Ikan hiu, meskipun umum dikonsumsi di pesisir Kalimantan, memiliki risiko tinggi jika tidak ditangani dengan benar. Daging ikan hiu mengandung urea dan trimetilamina oksida, yang bisa berubah menjadi senyawa beracun jika penyimpanan atau pengolahannya tidak higienis. Selain itu, proses filet dan pemasakan yang tidak sempurna dapat menyebabkan bakteri atau toksin tetap bertahan, terutama jika suhu penyimpanan sebelum dimasak tidak terkontrol.

BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Sidak Pasar: Tindak Pungli, Atur Ulang Sewa Kios, dan Siapkan Dana Rp. 20 Miliar.

BACA JUGA:Cara Makan Ramen yang Lebih Aman bagi Kesehatan (Menurut Studi Terbaru)

Program MBG: Niat Baik yang Perlu Pengawasan Ketat

Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah untuk memastikan anak-anak usia sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup. Namun, insiden di Ketapang menjadi pengingat bahwa niat baik harus diimbangi dengan standar keamanan pangan yang ketat — mulai dari pemilihan bahan baku, rantai dingin, hingga proses memasak dan distribusi. Beberapa ahli gizi menyarankan agar menu MBG menggunakan bahan pangan lokal yang lebih aman dan familiar, seperti ikan air tawar atau telur, daripada bahan berisiko tinggi seperti ikan hiu, terutama di sekolah yang mungkin tidak memiliki fasilitas pengolahan makanan yang memadai.

BACA JUGA:Resep Tahu Walik yang Gurih dan Renyah untuk Camilan Sore

Sumber: