Gus Yahya Tegas: Kerja Bakti Santri Itu Pendidikan, Bukan Eksploitasi.
Gus Yahya Tegas: Kerja Bakti Santri Itu Pendidikan, Bukan Eksploitasi.--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya, menegaskan bahwa kegiatan kerja bakti dan gotong royong santri di pesantren bukan bentuk eksploitasi, melainkan bagian dari tradisi pendidikan dan pembentukan karakter yang telah mengakar sejak lama.
BACA JUGA:Tukar Takdir: Tragedi, Trauma, dan Kekuatan Akting yang Menggetarkan Hati
Dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/10/2025), Gus Yahya menegaskan bahwa pesantren tidak bisa disamakan dengan lembaga bisnis atau badan usaha yang mencari keuntungan. Menurutnya, pesantren adalah lembaga pengabdian yang berdiri atas dasar keikhlasan dan khidmat kepada umat.
“Pesantren sendiri kan bukan badan usaha dengan bisnis untuk mendapatkan keuntungan, melainkan keberadaannya adalah khidmat yang non-profit, disediakan secara ikhlas untuk anak-anak supaya mendapatkan kesempatan belajar,” ujarnya.
BACA JUGA:Rebecca Ferguson Mengonfirmasi Kembali Terlibat dalam Dune: Part Three
BACA JUGA:Infinix XPad 20 Pro Resmi Hadir di Indonesia, Tablet AI Rp 2 Jutaan untuk Produktivitas dan Hiburan
Tradisi Pengabdian dan Pendidikan Jiwa
Gus Yahya menjelaskan bahwa pesantren tidak hanya berfungsi sebagai tempat menimba ilmu agama, tetapi juga mendidik santri untuk berdisiplin, melatih tanggung jawab, dan membersihkan jiwa melalui pengabdian.
Ia mencontohkan, kegiatan seperti membersihkan kamar, halaman, dapur, atau masjid pesantren bukanlah bentuk kerja paksa, melainkan bagian dari kurikulum kehidupan santri yang menanamkan nilai kebersamaan dan kemandirian.
“Itu bukan eksploitasi, itu kan tradisi dan bagian dari kegiatan pendidikan di lingkungan pesantren. Kalau kerja bakti ya sama saja, kita juga di kampung bersih-bersih selokan, itu kerja bakti. Mereka membangun untuk kepentingan mereka sendiri,” tutur Gus Yahya.
Respons atas Isu Eksploitasi Santri
Sumber: