PALEMBANG - Penyakit ginjal akut di Sumsel semakin bertambah. Rumah Sakit Moehammad Hoesin (RSMH) Palembang menyebut ada penambahan tiga kasus baru.
Total ada enam kasus gagal ginjal akut pada anak. Dua diantaranya meninggal, satu sembuh, dan tiga masih menjalani perawatan.
Jumlah itu mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya tiga kasus. Lima dari warga Sumsel dan satu dari Provinsi Jambi yang dirujuk ke RSMH Palembang.
"Total ada enam kasus, lima anak berasal dari Sumsel dan satu lagi dari Jambi," kata Plt Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan dan Penunjang dari RSMH Palembang, Marta Hendry, saat dikonfirmasi, Senin, 24 Oktober 2022.
Dikatakan Marta, dua pasien asal Palembang dan Jambi sempat dirawat ke RSMH, namun dinyatakan meninggal oleh pihak rumah sakit diakibatkan ginjal akut.
Sementara, satu kasus asal Kabupaten Lahat sudah dinyatakan sembuh dan sudah dipulangkan. Saat ini, hanya tiga anak yang masih menjalani perawatan medis.
"Sebelumnya pasien mengalami keluhan batuk, demam, muntah-muntah, dan sakit perut," jelasnya.
Kendati demikian, Marta menerangkan, gagal ginjal akut pada anak bukan merupakan penyakit menular. Selain itu, Dinas Kesehatan Sumsel sudah berkoordinasi dengan sejumlah instansi dan stakeholder, untuk merumuskan mitigasi selanjutnya.
"Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik. Asal kita menerapkan pola hidup bersih dan sehat," imbuhnya.
Lebih lanjut, Marta mengimbau untuk menghindari makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi untuk anak-anak.
Menurutnya, hal ini lebih sering terjadi pada anak usia mulai dari 1 tahun hingga remaja 18 tahun. Selain itu, obat jenis sirop jangan dipakai dulu sembari menanti hasil resminya.
"Jika anak demam, sementara waktu bisa menggunakan obat tablet," timpalnya.
Terpisah, Gubernur Sumsel H Herman Deru, berharap agar kasus ginjal akut pada anak ini segara diketahui penyebabnya dan penderitanya tidak semakin bertambah.
Deru juga meminta kepada seluruh orang tua dapat lebih mencermati kesehatan anaknya. Mulai dari asupan makanan dan pola hidup sehat.
"Kita masih menunggu hasil resminya. Harapan kita agar segera ditemukan penyebab dan obatnya," tandas Deru.