BACA JUGA:Alasan Baju Astronot Identik Berwarna Putih, Ini Fungsinya
Mendukung anak dalam mengembangkan empati, kerjasama, dan keterampilan komunikasi sangat penting untuk kesuksesan mereka di masa depan.
4. Pembatasan Gender yang Kaku
Stereotip gender yang kaku dulu sangat lazim, di mana anak laki-laki dan perempuan diharapkan berperilaku sesuai dengan norma-norma gender tradisional.
Misalnya, anak laki-laki diharapkan kuat dan tidak emosional, sementara anak perempuan diharapkan lembut dan patuh.
BACA JUGA:Siap-siap! Bakal Ada Ledakan Langit Setiap 80 Tahun Hanya Terjadi Sekali
Kini, pemahaman tentang gender lebih fleksibel dan inklusif, mendukung anak untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka tanpa dibatasi oleh stereotip gender.
5. Kurangnya Keterlibatan dalam Aktivitas Anak
Dulu, orangtua sering tidak terlalu terlibat dalam kegiatan sehari-hari anak-anak mereka, menganggap bahwa anak-anak harus belajar mandiri.
Sekarang, penelitian menunjukkan bahwa keterlibatan orangtua dalam kehidupan anak sangat penting untuk perkembangan mereka.
Ini termasuk ikut serta dalam kegiatan sekolah, mendukung hobi dan minat anak, serta memberikan waktu berkualitas bersama.
BACA JUGA:Pulau Sumatera Ternyata Menyimpan Banyak Desa Terindah, Berikut Daftarnya
Pola asuh yang efektif haruslah adaptif dan responsif terhadap kebutuhan anak di era modern.
Dengan meninggalkan metode parenting yang sudah tidak relevan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih positif dan mendukung untuk perkembangan anak.
Orangtua perlu terus belajar dan berkembang bersama dengan anak-anak mereka, menggunakan pendekatan yang penuh kasih, komunikasi terbuka, dan dukungan emosional yang kuat.