BACA JUGA:Ini Dia Daftar Harga Mobil Toyota di Bulan Juni 2024, Harga Dibawah Rp 300 Jutaan
Risiko lainnya Mengurangi kondisi oli pelumas akan meningkatkan kinerja pendinginan dan juga mesin.
Semakin tinggi temperatur oli, oli menjadi lebih encer dan berisiko masuk ke ruang bakar melalui celah antar ring piston.
Kondisi ini biasa disebut dengan penguapan oli dan berisiko terbentuknya endapan di dalam ruang bakar.
Oli yang sangat efektif menjaga kinerja mesin.
Tak hanya performa, efisiensi bahan bakar juga ditingkatkan.
BACA JUGA:Siapa Yang Lebih Unggul? Persaingan Mobil China vs Jepang Makin Ketat di Pasar Indonesia
Emisi juga berkurang karena pembakaran terjadi dengan baik dan sedikit endapan karbon yang terbentuk.
Manfaat ini berkurang seiring dengan menurunnya kualitas minyak.
Sekalipun mesin dalam kondisi prima, risiko terjadinya penguapan oli tetap ada.
Minyak menguap karena, di atas batas suhu tertentu, energi internal yang menyatukan molekul-molekul hidrokarbon tidak dapat dipertahankan karena kelebihan energi panas.
BACA JUGA:Skuter Listrik VMAX VX2 Extreme dan VX5 Pro: kemampuan pendakian hingga 33 Persen, Segini Harganya!
Jika semua dampak negatif di atas diabaikan, mesin akan rusak dan mesin harus dibongkar.
Bahkan, pabrikan memberikan perhitungan jarak penggantian pelumas kendaraan. Jumlahnya bervariasi dan bisa 5.000 km atau 10.000 km.
Pemilik sebaiknya mengikuti anjuran pabrikan untuk menjaga kondisi pelumas mesin.