• Asma: Pengobatan asma melibatkan penggunaan obat-obatan pengontrol jangka panjang (seperti kortikosteroid inhalasi) dan obat-obatan pereda cepat (seperti bronkodilator) untuk meredakan gejala akut. Menghindari pemicu asma dan memonitor kondisi secara rutin dengan dokter juga penting untuk mengelola asma.
• Sesak Nafas Biasa: Penanganan sesak napas biasa tergantung pada penyebabnya. Jika disebabkan oleh aktivitas fisik, istirahat dan pemulihan biasanya cukup. Jika sesak napas disebabkan oleh kondisi medis seperti anemia atau penyakit jantung, pengobatan yang tepat untuk kondisi tersebut diperlukan. Pengelolaan stres dan kecemasan juga bisa membantu jika sesak napas berkaitan dengan faktor psikologis.
5. Diagnosis
BACA JUGA:Mengenal Narkolepsi Penyakit yang Sebabkan Ngantuk Berlebih di Siang Hari
• Asma: Diagnosis asma biasanya melibatkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, tes fungsi paru-paru (spirometri), dan tes alergi. Dokter mungkin juga menanyakan tentang gejala yang dialami dan faktor pemicu yang mungkin.
• Sesak Nafas Biasa: Diagnosis sesak napas biasa memerlukan evaluasi menyeluruh untuk menentukan penyebab yang mendasarinya. Ini bisa melibatkan tes darah, tes fungsi paru-paru, elektrokardiogram (EKG), dan pencitraan seperti sinar-X dada atau CT scan.
Meskipun penyakit asma dan sesak napas biasa sama-sama menyebabkan kesulitan bernapas, mereka berbeda dalam hal penyebab, gejala, durasi, pengobatan, dan diagnosis. Asma adalah kondisi kronis yang memerlukan manajemen jangka panjang, sementara sesak napas biasa bisa bersifat sementara dan disebabkan oleh berbagai faktor. Penting untuk mengenali perbedaan ini agar penanganan yang diberikan tepat dan efektif. Jika Anda mengalami gejala sesak napas yang berulang atau parah, konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang sesuai.
BACA JUGA:4 Gejala Awal Penyakit Jantung dan Pencegahannya