Ikan adalah hewan berdarah dingin, artinya suhu tubuh mereka dipengaruhi oleh suhu lingkungan.
Perubahan suhu yang tiba-tiba dapat menyebabkan syok termal yang fatal. Proses aklimatisasi biasanya melibatkan menyesuaikan suhu air di wadah transportasi ikan secara perlahan dengan suhu air di kolam baru.
Misalnya, dengan mengapungkan kantong plastik berisi ikan di atas air kolam selama beberapa waktu agar suhu di dalam kantong menyamai suhu kolam.
3. Menyeimbangkan pH Air
BACA JUGA:Dominasi LGD di HoK Invitational S2: Kemenangan Telak atas All Gamers Global
Perubahan pH yang drastis dapat menjadi penyebab stres dan kematian pada ikan. Setiap jenis ikan memiliki rentang pH optimal yang berbeda-beda.
Saat ikan dipindahkan ke kolam atau akuarium baru, penting untuk memastikan pH air tidak berbeda jauh dari pH air asal.
Aklimatisasi membantu ikan menyesuaikan diri dengan perubahan pH secara bertahap, menghindari syok yang bisa mematikan.
4. Adaptasi terhadap Salinitas
Untuk ikan yang hidup di air payau atau laut, salinitas merupakan faktor penting.
BACA JUGA:10 Game Steam Gratis yang Bisa Dimainkan di 2024
Perubahan salinitas yang tiba-tiba dapat menyebabkan ikan mengalami dehidrasi atau kelebihan cairan.
Dalam proses aklimatisasi, salinitas air di wadah transportasi secara perlahan disesuaikan dengan salinitas di lingkungan baru.
Ini memungkinkan ikan mengatur keseimbangan osmotik tubuhnya dengan lebih baik.
5. Mengurangi Risiko Penyakit
Ikan yang mengalami stres tinggi lebih rentan terhadap penyakit. Stres dapat menurunkan kekebalan tubuh ikan, membuat mereka mudah terinfeksi oleh patogen seperti bakteri, virus, atau parasit.