SILAMPARITV.CO.ID - Seorang pria bernama Muhadi (72) ditemukan tewas terbakar di perkebunan kelapa sawit miliknya di Musi Rawa Utara (Muratara).
Diduga ia tewas terbakar karena terkepung oleh api saat membuka lahan dengan cara dibakar.
Kebakaran yang menewaskan Muhadi bermula dari hendak membuka lahan perkebunan kelapa sawit miliknya di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara, Provinsi Sumatera Selatan pada Rabu (17/07) pukul 12.00 WIB.
BACA JUGA:Membangun Muratara Maju, 3 Parpol Sekaligus Ikut Mendukung
Kapolres Musi Rawas Utara AKBP Koko Arianto membenarkan kejadian tersebut.
“Iya benar, karena lahan perkebunan kelapa sawit miliknya terbakar, korban dikepung api tak terkendali hingga akhirnya meninggal dunia,” kata Koko.
Korban ditemukan oleh saksi Warsito (57) dan saksi Yusup (37) yang juga sedang berkebun di samping lahan korban.
“Saksi mengatakan biasanya korban mengajak pulang untuk salat Dzuhur. Namun korban tidak berhenti pada saat kejadian, malah saksi melihat kepulan asap menuju ke arah kebun korban. Diperiksa, korban tergeletak di tengah kebun yang terbakar dan sudah dalam keadaan meninggal dunia,” jelas Koko.
BACA JUGA:Mengharukan! Praka Ridho, Prajurit TNI yang Kehilangan Sepeda Motor Saat Menolong Korban Banjir
Menurut saksi, korban biasanya membersihkan kebun dengan cara membakarnya sedikit demi sedikit. Berdasarkan keterangan saksi, Muhadi diketahui mengalami sesak napas dan diduga meninggal karena kekurangan oksigen.
Luas lahan yang terbakar akibat kejadian tersebut diperkirakan seluas 1/2 hektar dan sudah dapat dipadamkan.
Saat ini korban berada di rumah duka di Desa Bumi Makmur, Kecamatan Nibung, Negara Bagian Muratara untuk segera dimakamkan.
BACA JUGA:Breaking News! Remaja Diserang oleh Tetangga, Insiden Terjadi di Dekat Mapolsek Rawas Ilir Muratara
Koko mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muratara untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara dibakar pada musim kemarau ini.
"Lahan kering, udara hangat, dan angin kencang membuat api sulit dikendalikan dan dapat menyebar. Ini berbahaya dan merugikan banyak orang yang terlibat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” pintanya.