SILAMPARITV.CO.ID - Hoarding Disorder, atau gangguan penimbunan, adalah kondisi mental yang ditandai dengan kecenderungan ekstrem untuk mengumpulkan barang-barang dan kesulitan melepaskan benda-benda tersebut.
Meskipun sering dianggap sebagai kebiasaan atau kecenderungan buruk, hoarding adalah gangguan serius yang memerlukan perhatian profesional.
Penderita hoarding sering kali merasa terjebak dalam kekacauan barang-barang yang mereka kumpulkan, yang bisa mencakup segala sesuatu mulai dari surat kabar dan pakaian hingga barang elektronik dan makanan.
Kecenderungan ini sering disertai dengan perasaan kecemasan atau ketidaknyamanan yang intens ketika harus membuang barang-barang tersebut.
Dalam banyak kasus, hoarding dapat mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang, memengaruhi kebersihan rumah, serta hubungan sosial dan emosional.
BACA JUGA:Rekomendasi Jacket untuk Pendaki: Awet, Tebal, dan Lembut
Lingkungan yang tidak teratur dan penuh barang dapat menimbulkan risiko kesehatan, seperti risiko kebakaran atau infeksi, dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Penyebab hoarding disorder belum sepenuhnya dipahami, namun ada beberapa faktor yang diduga berperan, termasuk faktor genetik, trauma masa lalu, atau gangguan mental lainnya.
Penanganan hoarding sering kali melibatkan terapi perilaku kognitif (CBT), yang membantu individu mengubah pola pikir dan perilaku yang terkait dengan penimbunan barang.
Selain itu, terapi juga bisa mencakup dukungan kelompok dan konsultasi medis.
Meskipun hoarding sering kali terabaikan atau dianggap sebagai masalah pribadi, penting untuk mengenali gangguan ini sebagai kondisi medis yang membutuhkan penanganan.
BACA JUGA:5 Merek Slingbag Elegan yang Cocok untuk Kaum Muda hingga Ibu-ibu
Kesadaran dan pemahaman yang lebih baik tentang hoarding dapat membantu mencegah dampak negatif yang lebih besar dan mendukung individu dalam perjalanan menuju pemulihan.