Sterilisasi media tanam bertujuan untuk membunuh bakteri atau jamur lain yang bisa mengganggu pertumbuhan jamur tiram. Media tanam yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam plastik atau botol, lalu disterilkan dengan cara dikukus selama 8-10 jam pada suhu 90-100 derajat Celsius.
budidaya jamur tiram--liputan6.com
5. Inokulasi Bibit
Setelah media tanam disterilkan dan didinginkan, langkah berikutnya adalah inokulasi atau penanaman bibit jamur. Buka media tanam yang sudah disterilkan dan masukkan bibit jamur secara merata. Tutup kembali media tanam dan simpan di tempat yang bersih dan steril.
BACA JUGA:Bisnis Usaha Kebun Sayuran Butuh Modal Berapa? Pemula Harus Tahu!
6. Inkubasi
Letakkan media tanam yang sudah diinokulasi di ruangan yang gelap dengan suhu sekitar 22-28 derajat Celsius. Proses inkubasi berlangsung selama 2-4 minggu hingga miselium (benang-benang jamur) tumbuh dan menyebar merata di media tanam.
7. Perawatan dan Pemeliharaan
Setelah proses inkubasi, pindahkan media tanam ke tempat yang mendapatkan cahaya tidak langsung dan memiliki sirkulasi udara baik. Jaga kelembapan ruangan dengan menyemprotkan air menggunakan sprayer secara berkala. Dalam beberapa hari, bakal jamur akan mulai tumbuh dan membesar.
8. Panen
BACA JUGA:SKK Migas Bersama Medco E&P dan PHE Jambi Merang Tanam Mangrove di Sungsang
BACA JUGA:Ini Alasan Kenapa Free Fire Ramai Dimainkan di Kalangan Usia
Jamur tiram bisa dipanen ketika tudung jamur sudah terbuka dan diameter mencapai 5-10 cm. Potong jamur dengan hati-hati dan simpan di tempat yang sejuk. Panen bisa dilakukan beberapa kali dalam satu periode budidaya.
Budidaya jamur tiram tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa dilakukan di rumah dengan modal yang terjangkau.
Dengan perawatan yang tepat, usaha sampingan ini dapat memberikan hasil yang menguntungkan. Selain itu, jamur tiram memiliki nilai jual yang baik di pasar, baik sebagai bahan pangan segar maupun olahan.