SILAMPARITV.CO.ID - Seiring dengan berkembangnya teknologi, pilihan kendaraan bermotor pun semakin beragam. Mobil listrik dan non-listrik (berbahan bakar fosil) menjadi dua opsi utama di pasar saat ini.
Selain pertimbangan efisiensi energi dan dampak lingkungan, faktor keselamatan juga menjadi perhatian penting bagi konsumen. Lantas, mana yang lebih aman, mobil listrik atau non-listrik?
1. Sistem Keselamatan pada Mobil Listrik
Mobil listrik, seperti Tesla, Nissan Leaf, dan Hyundai Ioniq, dirancang dengan teknologi canggih yang meningkatkan aspek keselamatan.
BACA JUGA:Bingung Pilih Filano atau Stylo? Kenali Spesifikasinya Sebelum Membeli!
BACA JUGA:Wujud Macho Honda CB250R Baru, Sekali Full Tank Bisa Ngacir Sejauh Ini
Salah satu fitur unggulan mobil listrik adalah sistem kontrol elektronik yang lebih responsif dibandingkan dengan mobil non-listrik. Sistem ini memungkinkan pengereman otomatis, penghindaran tabrakan, dan stabilitas yang lebih baik di jalan.
Mobil listrik juga umumnya memiliki titik gravitasi yang lebih rendah karena baterai besar yang terletak di bawah kendaraan.
Ini membantu mengurangi risiko terguling, menjadikannya lebih stabil saat dikemudikan, terutama saat bermanuver cepat.
Selain itu, banyak mobil listrik modern dilengkapi dengan fitur keselamatan pasif, seperti zona crumple yang dirancang untuk menyerap energi tabrakan, mengurangi dampak pada penumpang.
BACA JUGA:Motor Listrik Selis Neo Scootic Dijual Cuma Rp 7 Jutaan, Punya Cargo Box jadi Lebih Fleksibel
BACA JUGA:Sepeda Listrik Pacific Vertex 2024: Kuat, Modern, dan Futuristik
2. Keamanan Baterai dan Risiko Kebakaran
Meskipun mobil listrik menawarkan banyak fitur keselamatan canggih, ada kekhawatiran yang sering muncul terkait baterai lithium-ion yang digunakan.
Baterai ini bisa menjadi sangat panas dan, dalam kasus yang jarang terjadi, dapat menyebabkan kebakaran jika terjadi kerusakan atau kecelakaan. Namun, produsen mobil listrik telah mengambil langkah-langkah besar untuk mengatasi masalah ini.