Tanda kedua dari istidraj adalah hati yang semakin keras dan munculnya sifat sombong. Orang yang diberikan istidraj seringkali merasa bahwa kesuksesan dan kekayaan yang ia miliki adalah hasil dari usahanya sendiri, tanpa mengakui peran Allah.
Mereka lupa bahwa segala sesuatu yang dimiliki adalah titipan dan karunia dari Allah. Sikap sombong ini membuat mereka sulit menerima nasihat dan merasa diri mereka lebih baik daripada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika kamu melihat Allah memberikan kenikmatan dunia kepada seseorang yang selalu berbuat maksiat (tidak taat), maka ketahuilah bahwa itu adalah istidraj." (HR. Ahmad)
BACA JUGA:Ini Dia 3 Cara Efektif Menghilangkan Kantung Mata
BACA JUGA:Mengapa Cat Tembok Rumah Mudah Lembap dan Mengelupas? Berikut Tips Mengatasinya!
Dengan demikian, ketika kita merasa rezeki yang melimpah membuat kita semakin sombong, ini bisa jadi adalah tanda bahwa kita sedang diuji melalui istidraj.
3. Merasa Tenang dalam Kemaksiatan
Tanda terakhir istidraj adalah ketika seseorang merasa tenang dan nyaman dalam melakukan dosa dan kemaksiatan. Mereka merasa tidak ada konsekuensi dari perbuatan buruk yang dilakukan karena Allah tetap memberikan mereka rezeki dan kelapangan hidup.
Padahal, ini adalah cara Allah menunda azab sebagai bentuk ujian. Semakin seseorang merasa aman dari hukuman Allah, semakin dalam ia terjebak dalam istidraj.
Dalam Surah Al-Mu'minun ayat 56-57, Allah berfirman:
BACA JUGA:3 Sikap yang Membuat Orang Terlihat Lebih Awet Muda dan Menawan
BACA JUGA:5 Langkah Mudah untuk Membangun Self-Control
"Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) Kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar."
Ayat ini mengingatkan kita bahwa rezeki dan kenikmatan dunia yang terus mengalir tanpa keberkahan bisa jadi adalah ujian istidraj.