Hal ini menyebabkan kesenjangan komunikasi dengan kolega yang lebih tua yang terbiasa dengan interaksi tatap muka. Gen Z sering dianggap kurang terampil dalam komunikasi langsung, yang bisa menjadi hambatan dalam pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi intensif .
4. Keinginan untuk Dampak Sosial yang Lebih Besar
BACA JUGA:3 Rekomendasi Sampo Non-SLS yang Aman bagi Kulit Kepala Kering dan Sensitif
BACA JUGA:7 Alasan Kenapa Jodoh Datang Justru Saat Sedang Tidak Mencarinya
Banyak dari Gen Z tidak hanya bekerja demi gaji, tetapi juga mencari makna lebih dalam pekerjaan mereka. Mereka tertarik pada perusahaan yang peduli dengan isu-isu sosial dan kesejahteraan karyawan.
Kurangnya fokus perusahaan pada hal ini sering kali menjadi alasan mereka cepat merasa tidak puas dan memutuskan untuk pindah pekerjaan.
ilustrasi gen Z--freepik
Perbedaan nilai ini menyoroti tantangan antara Gen Z dan perusahaan tradisional, yang masih beradaptasi dengan ekspektasi baru dari generasi yang lebih muda ini. Karyawan muda ini ingin pekerjaan yang fleksibel dan bermakna, sementara banyak perusahaan masih berfokus pada produktivitas dan komitmen kerja yang tinggi.
Memahami perbedaan ini penting bagi perusahaan agar bisa menarik dan mempertahankan talenta Gen Z, sekaligus menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
BACA JUGA:3 Rekomendasi Skincare untuk Wajah Kusam dan Beruntusan, Langsung Cerah Seketika
BACA JUGA:4 Zodiak yang Terlahir sebagai Pemimpin Hebat, Apa Saja?