Teknik Cara Memanen Buah Durian: Keahlian dan Ketelitian dalam Memetik Raja Buah

Senin 13-01-2025,12:00 WIB
Reporter : Rita Rahmawati
Editor : Rita Rahmawati

SILAMPARI.CO.ID - Durian, yang sering disebut sebagai raja buah, bukan hanya memiliki aroma yang khas, tetapi juga rasa yang menggugah selera. Buah dengan kulit berduri tajam ini membutuhkan teknik khusus dalam pemanenannya agar kualitasnya terjaga dengan baik. Pemilihan waktu yang tepat, keterampilan dalam menggunakan alat, serta perhatian pada kondisi buah menjadi kunci utama dalam memanen durian. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam memanen durian, agar buah yang dihasilkan berkualitas terbaik.

BACA JUGA:Perbedaan PPPK dan PNS: Mengetahui Status, Masa Kerja, hingga Hak dan Tunjangan

BACA JUGA:Tinjau Irigasi di Banyuasin, Wamendagri Bima Arya Tegaskan Pentingnya Perbaikan Irigasi Tingkatkan Hasil Panen

1. Menentukan Waktu yang Tepat untuk Memanen Durian

Waktu pemanenan durian adalah faktor krusial yang mempengaruhi kualitas buah. Durian yang terlalu matang atau yang belum matang sepenuhnya akan menghasilkan rasa yang tidak maksimal. Oleh karena itu, pemanenan harus dilakukan pada waktu yang tepat, yaitu saat buah durian sudah matang tetapi belum jatuh secara alami dari pohonnya.

Biasanya, durian siap dipanen jika kulit buahnya sudah mulai berubah warna menjadi lebih terang dan kulitnya sedikit retak. Untuk jenis durian montong, misalnya, durian siap dipetik apabila durinya terasa sedikit lunak dan buahnya sudah terasa berat. Buah durian yang jatuh sendiri dari pohon sering kali menunjukkan bahwa buah tersebut sudah matang, tetapi biasanya ini bukan waktu terbaik untuk memanen karena bisa menyebabkan kerusakan pada kulit.

BACA JUGA:Tidak Bisa Akses INFOGTK? Begini Cara mengecek NRG Anda

BACA JUGA:Dapodik Pastikan Penerbitan NRG Tidak Bergantung pada Penginputan Nomor Sertifikasi

2. Memilih Buah Durian yang Matang dengan Baik

Buah durian yang matang dengan sempurna adalah yang memiliki tekstur daging buah yang lembut, beraroma tajam, dan berwarna kekuningan hingga oranye. Ciri-ciri buah durian matang yang baik adalah ketika buah sedikit mudah diputar pada tangkainya, namun masih tertahan dengan kuat. Jika buah durian terasa sangat mudah jatuh dengan sedikit sentuhan, itu menandakan durian sudah sangat matang dan siap dipanen.

Perhatikan juga suara yang dihasilkan ketika buah durian diguncang-guncang ringan. Jika terdengar bunyi berdengung halus dari dalam buah, ini adalah tanda bahwa dagingnya sudah matang dan siap dikonsumsi. Durian yang terlalu keras atau kurang matang bisa terasa pahit dan kurang menggugah selera, sementara yang terlalu matang bisa cepat rusak dan bau tak sedap.

BACA JUGA:Kementerian Agama Percepat Pelaksanaan PPG Dalam Jabatan untuk 625.481 Guru

BACA JUGA:Kejari Palembang Temukan 117 Amplop Berisi Uang Rp 1 Juta di Rumah Istri Muda Kadisnakertrans, Kejaksaan Lakuk

3. Teknik Memetik Durian yang Tepat

Memetik durian bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan dengan sembarangan. Bagi petani durian, keahlian dalam memanen durian sangat penting. Proses memetik durian harus dilakukan dengan hati-hati, menggunakan alat yang tepat, agar buah durian tidak rusak. Berikut adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pemanenan durian:

Menggunakan Alat Pemanen: Biasanya petani menggunakan alat pemetik khusus berupa tangga atau tali yang dikaitkan pada buah menggunakan kail besi panjang. Alat ini digunakan agar petani dapat memetik durian yang tinggi tanpa perlu memanjat pohon, yang sangat berisiko. Untuk durian yang lebih rendah, bisa digunakan tongkat panjang dengan kait pada ujungnya.

BACA JUGA:Kebiasaan Rebahan dan Begadang Bisa Picu Pikun, Temuan Riset Menyoroti Dampak Buruk bagi Otak

BACA JUGA:Patrick Kluivert Resmi Perkenalkan Diri Sebagai Pelatih Baru Timnas Indonesia

Perlunya Keahlian: Petani harus memetik durian dengan presisi. Durian dipetik dengan cara memotong tangkai buah menggunakan alat pemotong tajam, seperti golok atau parang. Namun, jangan terlalu dekat dengan tangkai pohon agar tidak merusak batang pohon yang bisa mempengaruhi kualitas pohon durian itu sendiri.

Menghindari Kerusakan pada Durian: Saat memetik, durian harus diangkat dengan hati-hati dan tidak dijatuhkan. Sebab, buah durian yang terjatuh dengan keras bisa menyebabkan kulitnya pecah dan dagingnya rusak. Untuk itu, petani seringkali menyiapkan alas empuk seperti kain atau terpal di bawah pohon agar durian yang jatuh tidak langsung mengenai tanah.

BACA JUGA:Stabilitas Ekonomi Terjaga, Sumsel Raih Inflasi Terendah

BACA JUGA:Tanggapi Insiden Tersengat Listrik, PLN Himbau Masyarakat Gunakan Layanan Resmi PLN

4. Penyimpanan Durian Setelah Pemanenan

Setelah durian dipetik, langkah berikutnya adalah penyimpanan. Durian memiliki umur simpan yang relatif singkat, terutama jika dagingnya sudah terpisah dari kulit. Oleh karena itu, setelah dipetik, durian harus segera dikonsumsi atau disimpan dengan benar agar kualitasnya tetap terjaga.

Jika durian dipanen dalam jumlah banyak, petani sering kali memisahkan buah yang sudah matang dan belum matang. Durian yang belum matang biasanya disimpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari cahaya matahari langsung, agar bisa matang perlahan dalam beberapa hari. Sedangkan durian yang sudah matang sebaiknya dikonsumsi dalam waktu cepat, mengingat dagingnya yang mudah rusak dan cepat membusuk.

BACA JUGA:Dari Sumsel ke Malaysia: 40 Ton Kopi Sumsel Kualitas Terbaik Siap Berlayar ke Pasar Internasional

BACA JUGA:Gempa Bumi di Tibet: 126 Tewas, Ratusan Terluka

5. Memanfaatkan Teknologi dalam Pemanenan Durian

Seiring berkembangnya teknologi, pemanenan durian kini semakin dimudahkan dengan berbagai alat modern. Salah satunya adalah penggunaan drone untuk memantau pohon durian yang tinggi dan sulit dijangkau, serta alat pemetik otomatis yang dapat memotong tangkai durian dengan lebih efisien.

Namun, meski teknologi membantu, keterampilan petani dalam memanen durian tetap menjadi faktor utama yang menentukan kualitas hasil panen. Tidak semua alat bisa menggantikan pengalaman dan ketelitian dalam melihat tanda-tanda buah durian siap dipetik dengan sempurna.

BACA JUGA:Virus HMPV Meningkat di India dan Inggris, Otoritas Kesehatan Minta Warga Waspada

BACA JUGA:Arab Saudi Diprediksi Alami Banjir hingga 12 Januari 2025

6. Tantangan dalam Pemanenan Durian

Salah satu tantangan terbesar dalam memanen durian adalah risiko kecelakaan akibat durian yang jatuh atau pohon yang tumbang. Oleh karena itu, keselamatan menjadi prioritas utama bagi para petani durian. Penggunaan alat pelindung diri seperti helm dan pelindung tubuh menjadi hal yang penting dalam setiap proses pemanenan.

Selain itu, durian juga sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Oleh karena itu, pengelolaan kebun durian yang baik, seperti pemupukan yang tepat, pengendalian hama, serta pemangkasan pohon secara teratur, sangat penting untuk memastikan bahwa pohon durian menghasilkan buah berkualitas tinggi yang siap dipanen.

BACA JUGA:PSSI Umumkan Pengganti Shin Tae-yong, Erick Thohir Beri Bocoran

BACA JUGA:Super Air Jet Delay di Kualanamu: Penumpang Protes, Maskapai Tawarkan Kompensasi dan Minta Maaf

Pemanenan durian bukan hanya soal waktu dan tenaga, tetapi juga seni yang memerlukan keterampilan dan ketelitian. Buah durian yang dipetik pada waktu yang tepat dan dengan cara yang benar akan memberikan hasil yang memuaskan, baik dari segi kualitas maupun rasa. Sebagai salah satu buah yang banyak digemari, keberhasilan dalam memanen durian tentu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi para petani dan konsumen. Dengan perhatian pada setiap detail dari proses pemanenan, durian yang dihasilkan dapat membawa kebahagiaan bagi banyak orang di seluruh dunia. 

BACA JUGA:Kejari Palembang Sita Buku Nikah Istri Kedua Kadisnakertrans Terkait Kasus Grafitikasi K3

BACA JUGA:Menelusuri Pesona Alam Gunung Bukit Barisan: Keindahan dan Kekayaan Hayati Pulau Sumatera

Kategori :