SILAMPARITV.CO.ID – Sebuah tragedi memilukan terjadi di Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuk Linggau Utara II, Kota Lubuk Linggau, pada Jumat pagi (17 Januari 2025). Kasus pembunuhan seorang istri, Tinik Sawitri (41), oleh suaminya, Sabarudin (46), menggegerkan warga sekitar dan meninggalkan trauma mendalam bagi keluarga korban.
Ny Supriadi, ibu dari korban, dengan penuh kesedihan menceritakan detik-detik terakhir sebelum anaknya tewas mengenaskan. Ia menjelaskan, saat kejadian rumah Tinik berada sangat dekat dengan rumahnya. Ketika mendengar keributan, Supriadi langsung keluar dan bergegas menuju rumah anaknya. "Mati anak aku, aku nak nolongnyo," ucapnya, menahan tangis. BACA JUGA:Kronologi Lengkap Pembunuhan Istri di Lubuk Linggau, Dipicu Dana Pinjaman Koperasi Mekar BACA JUGA:Ternyata Pelaku Sudah Tiga Hari Kerjaannya Mengasah Parang, Terkait Suami Bunuh Istri di Jogoboyo Namun, saat ia berusaha mendekat, Sabarudin, suami Tinik, malah mengancamnya dengan parang dan berusaha mengejar Supriadi. "Sini-sini sekalian aku bacok. Dio ngejar aku," kata Ny Supriadi mengenang peristiwa itu. Sementara itu, Tinik yang masih bernyawa mencoba lari menuju belakang rumah. Namun, Supriadi terus berteriak meminta pertolongan, "Tolong-tolong, mati anak aku dicincang!" Ia berharap ada yang bisa datang membantu, namun sayangnya, itu sudah terlambat. BACA JUGA:Penyakit Asma Diduga Sebabkan Kakek Haryanto Meninggal Di Warung Makan BACA JUGA:Terungkap, Motif di Balik Pembunuhan Istri Oleh Suami di Lubuklinggau Menurut keterangan dari Kapolres Lubuk Linggau, AKBP Bobby Kusumawarhana, melalui Kasat Reskrim AKP Hendrawan, motif pembunuhan ini lebih disebabkan oleh masalah ekonomi. Tersangka, Sabarudin, sempat bertengkar dengan istrinya setelah meminta uang Rp 150 ribu untuk berangkat kerja namun ditolak. Keadaan semakin memanas, karena Tinik baru saja memperoleh uang pinjaman Rp 6 juta dari Koperasi Mekar. Tersangka yang marah akhirnya mengambil parang dan langsung menyerang Tinik. Tinik yang terluka parah mencoba melarikan diri keluar rumah, namun Sabarudin terus mengejarnya dan membacoknya secara membabi buta di depan rumah. Korban akhirnya tewas dengan luka-luka serius di leher, tangan kiri yang putus, serta luka di perut dan paha. BACA JUGA:Seorang Suami di Lubuk Linggau Diduga Habisi Nyawa Istrinya, Polisi Bergerak Cepat BACA JUGA:Kunjungan Kerja Danrem 044/ Garuda Dempo Brigjen TNI Adri Koesdyanto ke Kodim 0406 Lubuklinggau Berlangsung Kh Sabarudin akhirnya ditangkap oleh pihak kepolisian dan saat ini berada dalam pengawasan. Keluarga korban, yang masih dalam keadaan berduka, berharap agar tersangka dihukum dengan hukuman yang setimpal, bahkan berharap hukuman mati bagi pelaku. Keluarga korban, terutama sang ibu, sangat terpukul oleh peristiwa ini. Ny Supriadi menegaskan, "Pantesnyo memang dihukum mati," dan berharap keadilan dapat ditegakkan bagi anaknya yang tragis kehilangan nyawanya dengan cara yang kejam. Kejadian ini menjadi pengingat bagi kita akan pentingnya menjaga keharmonisan dalam rumah tangga dan mencari solusi damai dalam menghadapi masalah ekonomi. Semoga peristiwa seperti ini tidak terulang lagi dan keluarga korban mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya.BACA JUGA:Pencurian Kabel di Jembatan Musi VI Palembang, Jembatan Gelap Gulita