SILAMPARITV.CO.ID - Anies Baswedan dinilai mendominasi debat pertama Capres Pilpres 2024. Kepiawaian retorika Anies disebut lebih unggul dari Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Anies memulai debat dengan membawa isu intervensi penguasa dalam penegakan hukum. Dia menggunakan istilah "negara kekuasaan" dan "negara hukum".
"Saat ini kita di persimpangan jalan, antara apakah tetap menjadi negara hukum di mana kekuasaan dikendalikan oleh hukum atau kita menjadi negara kekuasaan di mana hukum diatur dan dikendalikan oleh penguasa," kata Anies dalam debat pertama capres Pilpres 2024 di Kantor KPU, Jakarta, Selasa, 12 Desember 2023.
Anies menilai ada masalah dalam demokrasi di Indonesia. Pernyataan itu membuat Prabowo berang dan mengungkit dukungannya untuk Anies di Pilkada DKI Jakarta 2017.
BACA JUGA:AIS Gelar Kegiatan Funsport, Berlangsung Meriah
Anies juga menyinggung intervensi putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Putusan itu jadi sorotan publik karena berkaitan dengan pencalonan Gibran Rakabuming Raka, cawapres pendamping Prabowo.
"Sesudah Bapak mendengar bahwa ternyata pencalonan persyaratannya bermasalah secara etika, pertanyaan saya, apa perasaan Bapak ketika mendengar bahwa ada pelanggaran etika di situ?" ujarnya.
Direktur Trias Politika Strategis Agung Baskoro dan Analis Politik melihat dominasi Anies di debat pertama capres Pilpres 2024.
Ia menilai kesiapan Anies, Prabowo, dan Ganjar ada di level yang sama. Namun, Anies menunjukkan konsistensi, terutama di sesi tanya-jawab.
BACA JUGA:Unik! Berikut Kumpulan Berbagai Tradisi Perayaan Natal di Indonesia
"Harus diakui Anies unggul ketimbang Prabowo maupun Ganjar," kata Agung saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa, 12 Desember 2023.
Anies, kata Agung, diuntungkan performa kurang optimal dua pesaingnya. Dia menilai Prabowo tidak mampu memanfaatkan sesi tanya jawab, terlihat dengan banyaknya sisa waktu yang tak dipakai.
Sementara itu, Ganjar berkali-kali memberi ruang kepada Anies. Misalnya, saat bertanya pendapat Anies tentang IKN.
Alih-alih sulit menjawab, Anies justru memanfaatkan pertanyaan Ganjar untuk menegaskan ketidaksetujuannya dengan pemindahan ibu kota negara.