SILAMPARITV.CO.ID - Manajemen Sriwijaya FC dikabarkan akan bergerak cepat dalam mempersiapkan skuat untuk menghadapi musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2025/26. Klub berjuluk Laskar Wong Kito ini akan mengusung konsep baru dengan memprioritaskan pemain muda berbakat serta memperkuat fondasi tim guna mencapai target jangka panjang yang lebih stabil dan berkelanjutan.
Membangun Skuat dengan Kombinasi Pemain Muda dan Lokal Berpengalaman Asisten Manajer Sriwijaya FC, Randi Aksa, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyusun strategi terbaik untuk memperkuat tim. Ia menegaskan bahwa Sriwijaya FC akan memanggil beberapa pemain muda berbakat dari dalam maupun luar daerah, serta mengombinasikannya dengan pemain berpengalaman dari Liga 1 dan Liga 2. BACA JUGA:Kejari Musi Rawas Bongkar Dugaan Korupsi Pengadaan Seragam Sekolah Rp11,6 Miliar, 26 Saksi Diperiksa BACA JUGA:Wagub Sumsel Cik Ujang Disambut Meriah Usai Dilantik, Siap Jalankan Tugas sebagai Plt Gubernur "Betul, untuk musim depan kita akan memanggil beberapa pemain muda yang tentu mempunyai bakat serta kerja keras, baik itu putra daerah maupun di luar daerah. Pemain ini nantinya akan dikombinasikan dengan putra lokal yang sudah kenyang pengalaman di Liga 1 dan Liga 2," ujar Randi Aksa, Jumat (21/2/2025). Namun, ia mengakui bahwa membangun tim yang kompetitif bukanlah tugas yang mudah. Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan seleksi ketat guna memastikan bahwa tim yang terbentuk benar-benar memiliki fondasi kuat untuk bertarung di kompetisi mendatang. "Tetapi kita dari Sriwijaya FC akan mengumpulkan mereka dalam satu tim dengan fondasi yang kuat untuk bersaing di Liga 2. Apalagi, ada kabar bahwa format liga akan berubah, sehingga persiapan harus dilakukan secara maksimal," tambahnya. Sriwijaya FC Mulai Bidik Pemain Liga 1 dan Liga 2 Lebih lanjut, Randi Aksa menyebutkan bahwa manajemen Sriwijaya FC sudah mengantongi beberapa nama pemain yang masuk dalam radar bidikan. Beberapa pemain yang diincar berasal dari klub Liga 1 dan Liga 2. BACA JUGA:Instruksi Tegas PDIP: Kepala Daerah Wajib Tunda Retret, Pengamat Sebut Strategi Oposisi BACA JUGA:PLN Sukses Kawal Kelistrikan Kompleks Istana Kepresidenan, Pelantikan 961 Kepala Daerah Berjalan Lancar "Sudah ada beberapa nama pemain yang masuk dalam radar bidikan Sriwijaya FC. Ada dari tim Liga 2 dan Liga 1. Namun, untuk saat ini kami belum bisa membocorkan nama-nama mereka karena masih dalam tahap pembicaraan," jelasnya. Menurut Randi, setelah Lebaran nanti, ia akan bertemu dengan sejumlah pemain lokal Sumsel yang saat ini bermain di berbagai klub. Ia juga berencana menjajaki beberapa pemain dari luar daerah untuk bergabung dengan Sriwijaya FC. "Mungkin setelah Lebaran, saya akan bertemu dengan beberapa pemain lokal Sumsel yang bermain di Liga 1 dan 2. Ada juga beberapa pemain dari luar daerah yang akan kita jajaki. Mungkin nanti kita bisa bertemu di Jakarta sekalian ngobrol-ngobrol tentang sepak bola," ujarnya. Belajar dari Musim 2024/25: Manajemen Fokus pada Fondasi Klub Musim kompetisi Pegadaian Liga 2 2024/25 menjadi pelajaran berharga bagi manajemen Sriwijaya FC. Klub ini harus berjuang tanpa dukungan sponsor dan hanya mengandalkan dana pribadi investor untuk tetap bertahan di Liga 2. CEO PT Digi Sport Asia, Anggoro Prajesta, selaku pemegang saham mayoritas PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM), mengingatkan bahwa membangun tim dengan cara instan bukanlah solusi yang berkelanjutan. BACA JUGA:Tempati Kantor Baru, PLN UP3 Ogan Ilir Siap Tingkatkan Kualitas Layanan kepada Masyarakat BACA JUGA:Resmi Dilantik, Rachmat Hidayat dan Rustam Effendi Langsung Jalankan Program Linggau Juara "Ekspektasi boleh saja tinggi dan ingin ke Liga 1, tetapi jangan dengan cara instan. Karena cara instan itu tidak akan bertahan lama. Banyak tim yang sudah mengeluarkan dana besar tapi tetap gagal promosi. Nusantara United FC dan Persikabo 1973 malah turun ke Liga 3," ujar Anggoro Prajesta. Ia menegaskan bahwa Sriwijaya FC akan fokus membangun fondasi klub yang kuat dengan mengandalkan pemain muda berbakat dan pemain lokal Sumsel. "Kalau bicara musim depan, sekitar 50 persen pemain berasal dari Sumsel. Kita ingin mengembalikan pemain-pemain kita yang berkarier di luar untuk kembali memperkuat Sriwijaya FC," tambahnya. Mencari Pemain Muda Potensial dan Memagari Skuat Loyal Manajemen Sriwijaya FC berencana menargetkan pemain muda dengan usia maksimal 25 tahun agar tim memiliki energi dan daya juang yang tinggi. "Musim ini, pemain muda kita tampil luar biasa. Potensi mereka besar sekali, sayang kalau tidak dimaksimalkan. Apalagi bakat pemain asal Sumsel sangat menjanjikan," kata Anggoro. Manajemen juga akan mempertahankan pemain dan pelatih yang loyal kepada klub. Mereka yang tetap setia meskipun tim menghadapi berbagai tantangan di musim lalu akan diprioritaskan untuk bertahan. BACA JUGA:Jadwal Pencairan KIP Kuliah 2025: Cek Informasi Lengkap dan Cara Mengeceknya! BACA JUGA:Bebas dari Penjara, Rendi Sandra Fiskal Kembali Berulah Begal Tukang Ojek di Lubuklinggau "Yang pasti, pemain dan pelatih yang masih mau bertahan akan kita pagari. Mereka sudah teruji loyalitasnya. Tapi kalau ada tawaran dari klub Liga 1, tentu kita juga tidak ingin menghambat karier mereka," jelasnya. Salah satu nama yang masuk dalam radar untuk dipertahankan adalah pelatih kepala Hendri Susilo. Menurut Anggoro, Hendri telah menunjukkan kualitasnya dengan dua kali membantu Sriwijaya FC lolos dari playoff degradasi. "Hendri Susilo layak dipertahankan. Dia sudah dua kali menyelamatkan Sriwijaya FC dari degradasi. Semua pemain dan pelatih yang berjuang musim ini adalah pahlawan bagi kita," ungkapnya. Manajemen Hemat Anggaran dan Fokus pada Sponsor Dengan strategi membangun fondasi kuat dan mengorbitkan pemain muda lokal, manajemen Sriwijaya FC berharap dapat menekan anggaran tim. Sebagai gambaran, Rencana Anggaran Belanja (RAB) musim lalu mencapai Rp16 miliar tanpa adanya sponsor besar. "Biaya pemain akan lebih ringan jika kita mengandalkan talenta muda dan pemain lokal. Dengan begitu, kita bisa lebih fleksibel dalam mengelola keuangan klub, terutama di tengah minimnya sponsor saat ini," kata Anggoro. Ke depan, PT Digi Sport Asia juga akan mencari lebih banyak dukungan dari sponsor agar Sriwijaya FC bisa lebih stabil secara finansial dan tidak hanya bergantung pada dana investor. BACA JUGA:Inspirasi Ucapan Terima Kasih dalam Skripsi: Ungkapan Apresiasi bagi Dosen, Orang Tua, dan Sahabat BACA JUGA:Pelajar SMA di Musi Rawas Ditangkap Jadi Kurir Narkoba, 153 Pil Ekstasi Disembunyikan di Celana Dalam Dengan pendekatan yang lebih realistis dan berkelanjutan, Sriwijaya FC optimis bisa kembali ke kasta tertinggi sepak bola Indonesia dengan cara yang lebih sehat dan stabil. Fokus pada pengembangan pemain muda, mengandalkan pemain lokal, serta membangun fondasi tim yang kuat adalah langkah utama dalam menghadapi Liga 2 musim 2025/26. Semoga strategi baru ini membawa Sriwijaya FC kembali ke jalur kejayaan dan kembali bersaing di Liga 1 dalam beberapa musim ke depan. BACA JUGA:Gubernur Sumsel Herman Deru Beri Peringatan Keras kepada Pihak yang Tidak Sejalan BACA JUGA:BPOM Ungkap Lima Produk Kosmetik Ilegal yang Banyak Beredar di Marketplace, Waspada Bahaya bagi Kesehatan