SILAMPARITV.CO.ID - Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 13 hingga 14 Maret 2025. Fenomena ini terjadi ketika Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, sehingga bayangan Bumi sepenuhnya menutupi Bulan. Akibatnya, cahaya Matahari yang seharusnya menyinari Bulan akan terhalang oleh atmosfer Bumi, menyebabkan Bulan tampak kemerahan. Inilah yang sering disebut sebagai Blood Moon atau "Bulan Merah Darah".
Menurut NASA, wilayah yang dapat menyaksikan fenomena ini antara lain:✅ Samudra Pasifik
✅ Amerika Utara dan Selatan
✅ Eropa Barat
✅ Afrika Barat BACA JUGA:PLN Terapkan Kesetaraan Gender dan Inklusifitas di Lingkungan Kerja Berstandar Internasional BACA JUGA:Mantan Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti dan 4 Tersangka Lainnya Terjerat Dugaan Korupsi Rp600 Miliar Sayangnya, Indonesia tidak termasuk dalam wilayah yang dapat mengamati Gerhana Bulan Total ini. Meski begitu, masyarakat Indonesia masih bisa menyaksikan fenomena ini melalui siaran langsung dari lembaga astronomi internasional seperti NASA dan BRIN. Gerhana Bulan Total ini berlangsung dalam beberapa fase:
???? Gerhana Penumbra: Dimulai saat Bulan mulai memasuki bayangan penumbra Bumi.
???? Gerhana Sebagian: Ketika sebagian Bulan mulai memasuki umbra Bumi.
???? Gerhana Total: Saat Bulan sepenuhnya tertutup bayangan umbra Bumi dan tampak merah.
???? Gerhana Berakhir: Bulan perlahan kembali ke kondisi normal. Fenomena ini aman untuk dilihat dengan mata telanjang karena tidak melibatkan paparan langsung terhadap sinar Matahari. BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Sampaikan Empat Misi Utama dan Sembilan Program Prioritas Sesuai Dengan Konsep MANTABKAN BACA JUGA:Panduan Lengkap Zakat Fitrah 2025: Waktu Pembayaran, Besaran, dan Niat Zakat Gerhana Matahari Sebagian 29 Maret 2025: Matahari Akan Tampak Seperti Sabit Fenomena astronomi kedua yang terjadi di bulan Maret adalah Gerhana Matahari Sebagian, yang diperkirakan akan terjadi pada 29 Maret 2025. Gerhana Matahari Sebagian terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari, namun tidak sepenuhnya menutupi piringan Matahari. Akibatnya, Matahari akan tampak seperti sabit karena sebagian permukaannya tertutup bayangan Bulan. Menurut NASA, wilayah yang beruntung dapat menyaksikan fenomena ini meliputi:
✅ Eropa
✅ Asia
✅ Afrika
✅ Amerika Utara dan Selatan
✅ Samudra Atlantik
✅ Samudra Arktik BACA JUGA:Contoh Soal PTS Seni Rupa Kelas 2 Semester 2 Tahun 2025 Kurikulum Merdeka Beserta Kunci Jawaban BACA JUGA:Cara Login EMIS 4.0 GTK Madrasah dan Cek Status Tunjangan Profesi Seperti halnya Gerhana Bulan Total, Gerhana Matahari Sebagian ini juga tidak dapat diamati dari Indonesia. Bagi mereka yang berada di wilayah yang dapat menyaksikannya, penting untuk menggunakan kacamata khusus gerhana atau filter Matahari agar tidak merusak mata. Mengamati gerhana Matahari secara langsung tanpa perlindungan yang tepat dapat menyebabkan kerusakan serius pada retina mata. Mengapa Indonesia Tidak Bisa Menyaksikan Gerhana Maret 2025? Fenomena gerhana tidak selalu bisa diamati dari seluruh belahan dunia karena bergantung pada posisi relatif antara Matahari, Bumi, dan Bulan. Dalam kasus Gerhana Bulan Total 13-14 Maret 2025 dan Gerhana Matahari Sebagian 29 Maret 2025, jalur gerhana tidak melewati wilayah Indonesia. Namun, Indonesia masih berkesempatan untuk menyaksikan fenomena gerhana lainnya pada bulan September 2025 mendatang. Oleh karena itu, masyarakat yang tertarik dengan fenomena langit dapat menantikan momen tersebut. Kapan Gerhana Berikutnya Bisa Dilihat dari Indonesia?
BACA JUGA:Eks Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti Jadi Tersangka Korupsi Perkebunan Kelapa Sawit
BACA JUGA:Ayo Segera Daftar! Lomba Hafalan Surat Pendek untuk Anak Usia 6-8 Tahun
Menurut BRIN dan NASA, ada dua gerhana lagi yang akan terjadi pada tahun 2025, tepatnya pada bulan September:???? 7 September 2025 – Gerhana Bulan Total, dapat terlihat dari Indonesia.
???? 21 September 2025 – Gerhana Matahari Sebagian, dapat terlihat di beberapa bagian Indonesia. Cara Menyaksikan Gerhana Jika Tidak Bisa Dilihat dari Indonesia Meskipun dua gerhana di bulan Maret ini tidak bisa diamati langsung dari Indonesia, masyarakat masih bisa mengikuti fenomena ini melalui siaran langsung dari berbagai sumber: ???? Laman resmi NASA dan BRIN yang biasanya menayangkan siaran langsung gerhana.
???? Live streaming dari observatorium internasional, seperti European Southern Observatory (ESO) atau observatorium di Amerika.
???? Media sosial seperti YouTube dan Facebook yang sering menyiarkan fenomena ini secara real-time. Bulan Maret 2025 menjadi bulan yang menarik bagi para pengamat langit dengan adanya dua fenomena gerhana. Gerhana Bulan Total pada 13-14 Maret 2025 dan Gerhana Matahari Sebagian pada 29 Maret 2025 akan menghiasi langit di beberapa bagian dunia. Sayangnya, kedua fenomena ini tidak bisa diamati dari Indonesia. BACA JUGA:Taman Komunitas Simpang RCA Lubuk Linggau Sambut Ramadan dengan Lampu Hias Bernuansa Islami BACA JUGA:Kemendikdasmen Bantah Isu Penggantian P5 Menjadi P7, Tegaskan Berubah ke Profil Lulusan Berdimensi 8 Namun, masyarakat Indonesia masih bisa menantikan dua gerhana lainnya yang akan terjadi pada bulan September 2025. Bagi yang ingin menyaksikan gerhana bulan dan matahari bulan ini, bisa mengikuti siaran langsung melalui berbagai platform online. Fenomena gerhana selalu menjadi momen langka yang menarik untuk diamati. Selain menjadi tontonan alam yang spektakuler, gerhana juga memiliki nilai ilmiah yang penting bagi para astronom.
Jadi, meskipun tidak bisa menyaksikannya langsung dari Indonesia, jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati fenomena langit ini melalui siaran digital! BACA JUGA:Hindari! Ini Makanan yang Memicu Dehidrasi Saat Puasa Ramadan BACA JUGA:Pelunasan Biaya Haji 2025 Hampir Capai 65 Persen, Kemenag Imbau Jemaah Segera Bayar Sebelum 14 Maret