"Electrifying Agriculture adalah wujud nyata PLN dalam mendukung pertanian modern. Dengan irigasi listrik, petani bisa mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan hasil panen," jelas Wahyudi.
Di tempat terpisah, General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, menekankan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam mendukung ketahanan pangan nasional sesuai Instruksi Presiden Republik Indonesia.
BACA JUGA:Bulan Ramadan, Donasi Pegawai PLN Beri Sambungan Listrik Gratis Bagi 2.597 Keluarga Prasejahtera
BACA JUGA:Bareskrim Polri Usut Dugaan Penyusutan Takaran Minyak Goreng MinyaKita, Tiga Perusahaan Terlibat
"Electrifying Agriculture adalah bentuk dukungan PLN untuk ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara PLN, TNI, serta pemerintah dalam mewujudkan listrik masuk sawah diharapkan dapat meningkatkan produktivitas petani dan kesejahteraan masyarakat," ujar Adhi.
Sugianto, seorang penyuluh pertanian di Kecamatan Sukaraja dan salah satu penerima manfaat, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasihnya atas program ini.
"Dulu sawah kami sangat bergantung pada curah hujan, apalagi saat El Niño melanda Bengkulu. Sekarang, dengan adanya bantuan dari PLN berupa pompa listrik dan peralatan pendukung lainnya,
sawah kami tetap teraliri air meskipun di musim kemarau. Hasil panen kami meningkat, dan kehidupan kami menjadi lebih baik," tutup Sugianto.
BACA JUGA:Berikut 10 Link Pendaftaran Mudik Gratis 2025, Dari Motis, Pertamina hingga BTN
Dengan adanya program Electrifying Agriculture, PLN tidak hanya menghadirkan inovasi dalam sektor pertanian, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan petani dan ketahanan pangan di Bengkulu.