SILAMPARITV.CO.ID - Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini semakin mendekati waktunya. Para Calon Jemaah Haji (CJH) Indonesia telah memulai tahap akhir persiapan, termasuk pelaksanaan manasik haji akbar, sebagai bagian dari pemantapan spiritual dan teknis sebelum berangkat ke Tanah Suci. Awal Mei 2025, para jemaah dijadwalkan mulai masuk asrama haji dan secara bertahap diberangkatkan menuju Makkah, Arab Saudi.
Namun, tahun ini juga menjadi momentum bersejarah bagi pelaksanaan ibadah haji. Pasalnya, berdasarkan informasi resmi dari Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi, musim haji 2025 akan menjadi musim panas terakhir bagi para jemaah hingga tahun 2042 mendatang. Haji Beralih ke Musim Dingin Mulai 2026BACA JUGA:Kiprah 5 (lima) Srikandi PLN UP3 Lubuklinggau, Pejuang Kelistrikan Tak Kenal Lelah
BACA JUGA:Alex Noerdin Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Proyek Revitalisasi Pasar Cinde Palembang
Mulai tahun 2026, pelaksanaan ibadah haji akan berlangsung dalam cuaca yang lebih sejuk. Hal ini terjadi karena kalender Hijriyah atau lunar bergeser sekitar 10 hari lebih awal setiap tahunnya dalam kalender Masehi. Akibatnya, musim haji akan secara bertahap berpindah dari musim panas ke musim semi, lalu musim dingin, dan kembali ke musim panas pada tahun 2042. Periode 2026 hingga 2033 diperkirakan sebagai musim semi, diikuti oleh musim dingin hingga tahun 2041. Peralihan musim ini disambut baik oleh banyak pihak karena diperkirakan akan memberikan pengalaman ibadah yang lebih nyaman dan aman bagi jutaan umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima ini. Cuaca Ekstrem Jadi Tantangan Musim Panas Dalam beberapa tahun terakhir, suhu ekstrem telah menjadi tantangan besar dalam penyelenggaraan haji. Pada musim haji 2024, suhu di Makkah tercatat mencapai 46°C hingga 51°C, menjadikannya salah satu musim terpanas dalam sejarah ibadah haji modern. BACA JUGA:Sidang Senat Terbuka Wisuda Ke-IX Universitas Bina Insan Lubuklinggau 2025 Berlangsung Sukses dan Penuh Haru BACA JUGA:Cek Fakta: Benarkah Makam Nabi Zulkifli Ditemukan di Balik Tembok Besar China? Lebih dari 2.760 kasus sengatan panas dilaporkan pada hari-hari puncak haji tahun lalu, disertai dengan beberapa kasus kematian terkait suhu panas. Situasi ini mendorong pemerintah Arab Saudi untuk memperkuat infrastruktur dan sistem perlindungan jemaah. Upaya Maksimal Pemerintah Arab Saudi Menanggapi kondisi cuaca ekstrem, otoritas Saudi telah melakukan berbagai langkah mitigasi. Di antaranya adalah:Pemasangan area teduh di titik-titik utama pergerakan jemaah
Unit pendingin bergerak yang ditempatkan di sepanjang jalur
Distribusi air minum gratis yang diperluas
Kampanye kesadaran publik tentang bahaya panas ekstrem