Rekam Jejak Mahfud MD
Mahfud MD merupakan pakar di bidang hukum dan HAM. Mahfud MD yang merupakan dosen di berbagai universitas di Indonesia, seperti Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), dan UI.
Pada level pemerintahan, ia pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Menteri Kehakiman dan HAM, Anggota DPR RI Komisi I dan III. dirinya juga pernah menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) dan saat ini tengah menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI.
Dalam kesiapannya menghadapi debat hari ini, Mahfud mengaku tidak ada persiapan khusus yang dilakukan, melainkan hanya rutin dalam membaca koran terkait ekonomi setiap harinya.
"Baca-baca di koran aja tiap hari ada, tidak perlu khusus membaca," kata Mahfud kepada wartawan di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Selasa 19 Desember malam.
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Kemangi untuk Kesehatan, Salah Satunya Dapat Mengurangi Stres
Terkait ekonomi, salah satu poin penting dalam perjalanan Mahfud MD adalah ketika menjabat Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) pada tahun 2008-2013. Pada 2009, MK memutuskan alokasi dana penerimaan cukai hasil tembakau yang sebesar 2% dalam UU Cukai bukan hanya untuk provinsi pemilik pabrik rokok, namun juga untuk provinsi penghasil tembakau.
Rekam Jejak Gibran Rakabuming Raka
Gibran saat ini tengah menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2021. Anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini memiliki rekam jejak yang sangat ciamik khususnya pada bidang ekonomi mengingat ia merupakan pebisnis.
Berbagai bisnis yang telah dijalankan yakni Markobar, Katering Chili Pari, Tugas Negara Bos, Goola, Mangkokku, dan lainnya.
BACA JUGA:Bisnis Tanpa Modal, Tangguh dan Menguntungkan? Ini Dia Rahasianya!
Sebagai seorang pebisnis, maka Gibran dinilai mengerti perihal pendapat dan pengeluaran suatu bisnis/perusahaan serta mampu melakukan efisiensi dan berlaku efektif untuk mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki.
Tidak hanya menjadi pebisnis, ia juga menjadi Wali Kota Solo yang menorehkan berbagai prestasi.
Pada saat awal menjabat, Gibran menyebutkan prioritasnya adalah percepatan pemulihan ekonomi dan masalah kesehatan yang menjadi fokusnya.
Berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Surakarta pada 2020 terkontraksi 1,76%. Sementara setelah dirinya menjabat, ia mengklaim pertumbuhan ekonomi Solo menjadi 4,01% pada 2021 dan 6,25% pada 2022. Angka ini berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang tumbuh 5,3%.