Sriana: “Saya Hanya Bertemu Mayatnya”
Begitu mendapat kabar suaminya sekarat, Sriana berupaya keras pulang ke Indonesia. Namun, saat tiba di rumah ibunya di Kelurahan Sei Mati, semuanya sudah terlambat.
“Saya datang hanya bisa bertemu mayatnya,” tutur Sriana lirih sambil mengusap air mata.
Percakapan terakhir melalui video call masih membekas di hati. Iman sempat mengungkapkan betapa rindunya ia memeluk istrinya.
“Saya peluk dia, saya cium dia, tapi dia tak bisa lagi memelukku, Bang... Saya hanya bisa memeluk batu nisannya,” ucap Sriana, menahan tangis.
BACA JUGA:Senin 18 Agustus Diliburkan, Ini Daftar Lengkap Tanggal Merah Agustus 2025.
BACA JUGA: Digaji Tanpa Pekerjaan Selama 20 Tahun, Wanita Ini Gugat Perusahaan karena Diskriminasi.
Tagihan Rumah Sakit dan Masa Depan yang Suram
Ironisnya, usai kepergian suaminya, Sriana justru menerima tagihan rumah sakit sebesar Rp 38 juta—jumlah yang sangat besar bagi keluarga kecil itu. Ia kini benar-benar dalam posisi terjepit: hati hancur, ekonomi lumpuh, anak-anak masih kecil, dan masa depan yang kabur.
“Saya masih bingung harus bagaimana... Suami saya yang menjadi tumpuan hidup kami, sudah tiada,” ucap Sriana.
Ia berharap ada uluran tangan dari para dermawan atau pemerintah untuk membantunya menghadapi masa sulit ini.
BACA JUGA:Jelang 31 Agustus, Pemerintah Malaysia Bagi-Bagi RM100 untuk Rakyat.
BACA JUGA:Usai Latihan Paskibra, Siswi SMA Ditemukan Tewas Terkubur di Perkebunan Sawit.