SILAMPARITV.CO.ID-Toyota Kijang Innova terus menunjukkan taringnya di pasar mobil bekas, meski situasi ekonomi sedang tidak stabil. Menurunnya daya beli masyarakat serta persaingan harga dari mobil baru tidak menyurutkan minat konsumen terhadap MPV legendaris ini. Bahkan, varian bermesin bensin kini lebih cepat laku dibandingkan versi diesel.
Andi, pemilik showroom Jordy Mobil yang berlokasi di MGK Kemayoran, mengungkapkan bahwa harga Kijang Innova memang mengalami penurunan jika dibandingkan awal tahun 2025. Namun, penurunan ini lebih disebabkan oleh lesunya kondisi pasar daripada pengaruh dari tren kendaraan listrik yang kini sedang berkembang.
Kalau kita ngomongin harga Innova sekarang, ini sih harganya turun karena bukan pengaruh mobil listrik, ya emang situasi dan kondisi yang tidak baik-baik saja, daya belinya kurang,” ujar Andi.
Sebagai contoh, Andi baru saja menjual unit Innova Venturer bensin tahun 2019. Di masa lalu, harga mobil ini masih berada di atas Rp 300 juta, namun kini hanya bisa dilepas di kisaran Rp 270–280 juta. Hal itu karena semakin sulit menemukan pembeli yang serius dengan harga tinggi.
BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Resmi Buka Porsenap HUT ke-80 Republik Indonesia Tahun 2025
Unit Bensin Lebih Diminati
Menurut Andi, konsumen cenderung memburu unit Kijang Innova dengan harga di rentang Rp 200 juta hingga Rp 300 jutaan, terutama untuk varian bensin yang dinilai lebih ekonomis.
Masih banyak yang cari Innova, apalagi di bawah Rp 250 juta. Itu biasanya yang bensin, bukan yang diesel. Bensin lebih dicari sekarang karena lebih murah,” jelasnya.
Faktor efisiensi perawatan dan harga yang lebih terjangkau membuat varian bensin lebih digemari. Selain itu, sebagian besar pembeli lebih mementingkan aspek harga dan kenyamanan dibandingkan performa atau torsi besar yang ditawarkan oleh mesin diesel.
BACA JUGA:The Shadow’s Edge, Pertarungan Old School vs Teknologi Kripto yang Menegangkan
BACA JUGA:PLN UP3 Lubuklinggau Lakukan Pasang Baru Sambungan Listrik Lewat Program Light Up The Dream
Diesel Masih Dicari, Tapi Varian Tertentu
Meski varian bensin lebih laris, varian diesel tetap memiliki pasar tersendiri. Namun, konsumen biasanya mengincar tipe yang lebih tinggi seperti Innova V atau Venturer, bukan tipe G.
Kalau diesel mereka nyari yang V. Kalau G, mereka bilang tanggung, mending sekalian ambil yang model baru. Fitur-fiturnya juga masih banyak yang kurang, kayak spion masih dilipat manual,” tambah Andi.
Pembeli varian diesel biasanya lebih selektif, mempertimbangkan kelengkapan fitur dan kenyamanan. Tipe G dianggap terlalu sederhana dan kurang sebanding dengan harga yang ditawarkan, sehingga mereka lebih memilih varian atas yang lebih lengkap.