SILAMPARITV.CO.ID - Film horor legendaris asal Thailand, Shutter, kini hadir dalam versi Indonesia. Dibintangi oleh Vino G. Bastian dan Anya Geraldine, film ini siap memberikan pengalaman menegangkan dengan sentuhan budaya lokal yang lebih kental. Falcon Pictures resmi merilis poster dan trailer film ini, dan dijadwalkan tayang serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai Kamis, 30 Oktober 2025, bertepatan dengan momen Halloween.
BACA JUGA:Si Paling Aktor: Perjalanan Figuran Jadi Pahlawan dalam Film Komedi Adaptasi Novel Adhitya Mulya
BACA JUGA:Diskominfotiksan Lubuk Linggau Terima Penghargaan BPS di Hari Statistik Nasional 2025
Sentuhan Baru dalam Remake Shutter
Disutradarai oleh Herwin Novianto, Shutter versi Indonesia bukan sekadar mengulang kisah lama. Produser Falcon Pictures, Frederica, menjelaskan bahwa film ini menggabungkan horor psikologis dan teror supranatural dengan nuansa emosional yang lebih dalam.
“Kami ingin menghadirkan karya yang tidak hanya menegangkan, tapi juga memberikan makna yang lebih dalam bagi penonton,” ungkap Frederica dalam siaran pers.
BACA JUGA:Sinopsis Film The Strangers: Chapter 2 – Teror Baru yang Lebih Kelam
BACA JUGA:Sinopsis Avatar: Fire and Ash – Musuh Baru, Keberanian Baru
Sinopsis Film Shutter
Kisah Shutter berfokus pada Darwin (Vino G. Bastian), seorang fotografer yang hidupnya berubah total setelah kecelakaan mobil bersama kekasihnya, Pia (Anya Geraldine). Dalam peristiwa itu, mereka menabrak seorang perempuan misterius.
Sejak kejadian tersebut, Darwin mulai dihantui bayangan mengerikan yang muncul di setiap hasil fotonya. Sosok perempuan asing itu perlahan masuk ke dalam kehidupan mereka, membawa teror yang semakin nyata. Pia kemudian berusaha menyelidiki identitas perempuan tersebut, hingga menemukan tabir masa lalu kelam yang selama ini disembunyikan Darwin.
Penelusuran ini membuka rahasia gelap sekaligus menyeret mereka pada konsekuensi besar dari kesalahan masa lalu. Selain menghadirkan ketegangan, film ini juga menampilkan konflik emosional dan moral yang menekan para karakter.
Herwin Novianto menegaskan, “Bagi saya, Shutter bukan sekadar kisah hantu. Ini tentang bagaimana rahasia masa lalu bisa menjadi beban yang menghantui, bahkan saat kita mencoba melupakannya. Saya ingin penonton merasakan ketegangan sekaligus dilema emosional yang dialami tokoh-tokohnya.”
BACA JUGA:Gabby’s Dollhouse: The Movie – Petualangan Fantasi Penuh Warna di Tahun 2025
BACA JUGA:Pemkot Lubuklinggau Gelar Vaksinasi Rabies Gratis dalam Rangka Bulan Bakti Peternakan 2025