“Waktu saya mahasiswi, saya ditanya mau kuliah di Gadjah Mada, saya bilang ‘nggak mau, Pak’. Lho kenapa? Saya lahir di Jogja, ngapain kuliah lagi di Jogja, nanti saya kuper,” cerita Megawati disambut tawa para hadirin.
Sebagai gantinya, Megawati memutuskan untuk kuliah di Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, mengambil jurusan pertanian. Namun ia tak menyelesaikan studinya karena terjun ke dunia politik sejak muda.
“Saya ke Padjadjaran di fakultas pertanian, tapi tidak lulus. Kenapa? Karena politik. Oh iya, karena politik,” ujarnya sambil tersenyum.
BACA JUGA:Tips Menyimpan Kopi Botolan Agar Rasa Tetap Segar
BACA JUGA:Resident Playbook, Spin-Off Hospital Playlist yang Siap Bikin Baper Penonton
Megawati dan BRIN: Dorongan untuk Riset dan Inovasi Nasional
Sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati juga menyinggung pentingnya sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga riset nasional dalam memajukan inovasi di Indonesia. Ia mengingatkan bahwa kemajuan bangsa tidak hanya ditentukan oleh kekayaan alam, tetapi juga oleh kekuatan riset dan pengetahuan.
Megawati menekankan, dunia riset harus menjadi bagian integral dalam pembangunan Indonesia menuju masa depan yang mandiri dan berdaulat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Riset itu bukan hal yang elitis, tapi kebutuhan bangsa. Anak muda harus berani berpikir, berinovasi, dan menciptakan solusi bagi masa depan Indonesia,” ujarnya tegas.
BACA JUGA:Marc Marquez Cedera di MotoGP Mandalika 2025, Minta Fans Tak Salahkan Marco Bezzecchi
Apresiasi untuk UGM dan Generasi Akademik Muda
Megawati juga memuji langkah UGM yang terus aktif bekerja sama dengan BRIN dalam pengembangan riset dan inovasi di berbagai bidang. Ia berharap perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat mencari ijazah, tetapi juga melahirkan pemikir-pemikir besar yang berani berkontribusi untuk bangsa.
Workshop yang dihadiri ratusan akademisi, peneliti, dan mahasiswa itu berlangsung dalam suasana santai namun penuh inspirasi. Candaan Megawati soal gelar dan pengalamannya justru menambah kehangatan acara, sekaligus menjadi refleksi ringan tentang perjalanan panjang seorang tokoh perempuan yang pernah memimpin Indonesia.
BACA JUGA:Ribuan Pengguna Strobo dan Sirene Ilegal Ditindak, Termasuk Oknum Pejabat dan Polisi