Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.

Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.

Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Dua siswi SMA Negeri 2 Cilacap berhasil menciptakan sebuah inovasi yang luar biasa dan bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya dalam menjaga keamanan konsumsi makanan di sekolah. Mereka adalah Alya Meisya N (16) dan Felda Triana W (16), siswi kelas XI jurusan Fisika-Matematika, yang merancang “Ompreng”, sebuah kotak makan pintar yang mampu mendeteksi makanan basi secara otomatis.

BACA JUGA:Indonesia Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Sambo 2025: Handezka Vaktorias Persembahkan Perunggu Perdana untuk M

BACA JUGA:Helm Bertanda Tangan Valentino Rossi Laku Rp15 Juta dalam Lelang di Mandalika

Alat ini terinspirasi dari keprihatinan mereka terhadap banyaknya kasus keracunan makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan sering terjadi di berbagai daerah. Dengan dukungan sekolah dan guru pembimbing, karya mereka kini digunakan langsung di SMAN 2 Cilacap untuk memastikan makanan MBG yang dibagikan aman dikonsumsi siswa.

“Kami menciptakan alat ini karena prihatin dengan banyaknya kasus keracunan makanan. Ompreng bisa mendeteksi kebasian makanan, terutama makanan MBG di sekolah. Beberapa waktu ini banyak siswa yang sampai masuk rumah sakit karena keracunan,” ujar Alya saat ditemui di sekolahnya, Kamis (2/10/2025).

BACA JUGA:PON Bela Diri 2025 di Kudus Diikuti Ribuan Atlet dari 38 Provinsi: Sejarah Baru Olahraga Nasional Dimulai

BACA JUGA:Marc Márquez Minta Jangan Serang Marco Bezzecchi: Itu Tidak Disengaja

Cara Kerja Ompreng: Deteksi Gas dan Warna Makanan

Secara bentuk, Ompreng terlihat seperti kotak makan besar dengan sensor khusus di bagian tutup. Proses penggunaannya pun sederhana — sampel makanan dimasukkan ke dalam kotak, lalu ditutup. Dalam waktu 3–5 menit, sensor akan melakukan pembacaan terhadap kualitas makanan.

Jika makanan terdeteksi tidak aman, alat akan menampilkan indikator “terdeteksi” dengan angka tertentu. Di bagian atas alat terdapat dua simbol penting: MQ135 untuk indikator makanan hewani, dan MQ3 untuk indikator makanan nabati.

“Untuk daging, angka indikator antara 100–400 masih aman dikonsumsi. Kalau sudah di atas itu, berarti makanan mulai basi. Kalau sudah mencapai angka 1.000, artinya sudah benar-benar basi. Sedangkan untuk sayuran dan buah, batas aman di angka 100–500,” jelas Alya.

BACA JUGA:Cari Tukang Bangunan Lewat Facebook, Warga Solo Malah Gagal Bangun Rumah.

BACA JUGA:Pertamina Lubricants Pertimbangkan Perpanjang Kontrak dengan Tim MotoGP Valentino Rossi

Terhubung ke Aplikasi Android

Sumber:

Berita Terkait