Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.

Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.

Karya Anak Bangsa! Ompreng, Kotak Makan Pintar Buatan Siswi SMAN 2 Cilacap yang Bisa Deteksi Makanan Basi.--ist

Keunggulan lain dari alat ini adalah kemampuannya terhubung ke aplikasi berbasis Android bernama Blynk IoT. Melalui koneksi WiFi, pengguna dapat memantau hasil deteksi langsung dari ponsel.

“Jadi bisa ditinggal sambil melakukan aktivitas lain. Nanti hasilnya bisa langsung terlihat di handphone,” terang Felda.

Alya menambahkan bahwa alat ini bekerja dengan membaca suhu, warna, dan gas yang dikeluarkan makanan. Ke depan, mereka berencana mengembangkan Ompreng agar dapat mendeteksi bakteri berbahaya seperti E. coli dan Salmonella, yang sering menjadi penyebab utama keracunan makanan.

BACA JUGA:Duel Penentuan M. Zidane vs Asep Lukman di Final Trial Game Dirt 2025 Bandung: Adu Gengsi dan Strategi di Sirk

BACA JUGA:Biaya Perpanjang SIM C Oktober 2025: Ini Rincian Lengkap yang Perlu Disiapkan

Raih Prestasi di Tingkat Regional Jateng-DIY

Kecerdikan dan inovasi dua siswi muda ini tak hanya berhenti di sekolah. Karya mereka berhasil meraih Juara 2 dalam ajang AHM Best Student (AHMBS) Regional Jateng-DIY 2025, yang digelar oleh Astra Honda Motor secara daring pada 11–23 September 2025.

“Alhamdulillah kami bisa juara 2. Juara 1-nya dari Yogyakarta. Tapi kami bangga karena karya ini bisa bermanfaat dan diakui,” ujar Felda dengan senyum semangat.

BACA JUGA:Cegah Kasus Makanan Busuk, Dinkes Lubuklinggau Perketat Pengawasan Program MBG.

BACA JUGA:Diduga Hilang Kendali, Pengendara Motor CBR di Muara Beliti Jatuh ke Sungai.

Dukung Penuh dari Pihak Sekolah

Kepala SMA Negeri 2 Cilacap, Masripah, mengaku bangga atas karya siswinya tersebut. Ia menyebut, Ompreng lahir dari riset ilmiah yang menjawab kebutuhan nyata masyarakat, terutama soal keamanan makanan program MBG.

“Ini karya riset yang sangat bermanfaat. Kami dorong siswa untuk menciptakan hal-hal yang bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Dengan alat ini, keyakinan terhadap keamanan makanan MBG bisa lebih terjamin,” ujar Masripah.

Lebih lanjut, Masripah menjelaskan bahwa Ompreng kini sudah digunakan secara rutin di sekolah. Setiap kali makanan MBG tiba, petugas sekolah akan mengambil sampel dan melakukan pengecekan terlebih dahulu menggunakan alat tersebut.

“Kalau hasilnya tidak layak, pembagian makanan langsung kami hentikan. Semua demi keselamatan dan kesehatan siswa,” tegasnya.

Sumber:

Berita Terkait