Kronologi: Pamit ke Acara Pesta, Tak Pernah Pulang
Menurut Kepala Dusun II Desa Ngulak III, Eka Ali Wardana (51) yang juga masih keluarga korban, Rocky terakhir terlihat hidup pada Sabtu malam, 18 Oktober 2025, ketika ia berpamitan pergi ke acara pesta musik di desa.
“Siangnya dia sempat bilang mau ke warung untuk menggadaikan handphone. Malamnya sekitar pukul 20.00 WIB, Rocky pamit lagi mau ke acara musik. Sejak malam itu, dia tak pernah pulang,” ujar Eka dengan nada sedih.
Keesokan harinya, 19 Oktober 2025, warga menemukan sepeda motor milik korban terparkir di pinggir kebun sawit, tak jauh dari lokasi penemuan jasadnya kemudian. Motor itu diamankan di rumah Kadus, dan pihak keluarga segera menyadari bahwa itu adalah milik Rocky.
Setelah dua hari korban tak juga pulang, keluarga memutuskan melapor ke polisi dan melakukan pencarian bersama warga. Pencarian itu akhirnya membuahkan hasil: jasad Rocky ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi motor, dalam keadaan setengah tubuhnya dimasukkan ke dalam karung.
BACA JUGA:Luhut Umumkan RI–China Sepakat Restrukturisasi Utang Kereta Cepat Whoosh Selama 60 Tahun
Keluarga Syok dan Tuntut Keadilan
Kabar penemuan jasad Rocky membuat keluarga besar terpukul. Mereka tidak menyangka Rocky akan ditemukan dalam kondisi mengenaskan seperti itu.
“Setelah dibawa ke puskesmas, kami merasa ada kejanggalan. Akhirnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi agar tahu penyebab pasti kematiannya,” tutur Eka.
Keluarga berharap pihak kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada pelaku.
“Kami hanya ingin keadilan. Pelaku harus dihukum setimpal atas perbuatannya,” tegas Eka.
Kini, kedua pelaku sudah diamankan di Polda Sumsel dan tengah menjalani proses hukum lebih lanjut. Polisi juga masih mendalami apakah ada pihak lain yang turut terlibat dalam pembunuhan tersebut.
BACA JUGA:20 Soal Sumatif Pendidikan Pancasila Kelas 5 Semester 2 Kurikulum Merdeka 2025