“Kalau alat tulis kadang ada bantuan dari pihak luar, tapi tidak selalu. Jadi kalau pas habis, kami beli sendiri agar kegiatan belajar tetap jalan,” katanya dengan senyum.
Sekolah Anak Percaya kini menjadi tempat belajar bagi puluhan anak dari keluarga pemulung di sekitar kawasan Srengseng. Di tempat sederhana itu, mereka belajar membaca, menulis, berhitung, dan juga mengaji.
BACA JUGA:Lapas Narkotika Muara Beliti Jadikan Sumpah Pemuda Momentum Perkuat Solidaritas dan Pengabdian
BACA JUGA:24 Hari Penantian di Tepi Sungai Beliti, Keluarga Masih Harap Kelvin Ditemukan.
Agus berharap, ada lebih banyak pihak yang peduli dan ikut membantu agar sekolah ini bisa terus berjalan dan menjangkau lebih banyak anak-anak yang membutuhkan.
“Kami terbuka untuk siapa pun yang ingin membantu. Anak-anak ini warga negara Indonesia juga, mereka berhak dapat pendidikan yang layak,” pungkasnya.
Aksi Aiptu Agus menjadi bukti nyata bahwa kepedulian dan kemanusiaan bisa dimulai dari langkah kecil, bahkan di tempat yang mungkin tak pernah terpikirkan sebelumnya bekas kandang kambing yang kini menjadi rumah bagi masa depan anak-anak pemulung.
BACA JUGA:Rayakan HLN ke-80, PLN ULP Muara Beliti Tegaskan Komitmen Jaga Keandalan Listrik di Musi Rawas.
BACA JUGA:Dilantik Bupati Ratna Machmud, Wancik Resmi Pimpin KTNA Musi Rawas Periode 2025–2030.