BACA JUGA:7 Tips Diet Sehat dan Bugar Menurut Dokter Gizi — Aman dan Efektif!
Tantangan & Langkah Selanjutnya
Meski demikian, sejumlah tantangan tetap ada:
Pengujian lanjut dan penerapan operasional penuh KSOT tentu memerlukan waktu, pembuktian dalam kondisi laut dan pertempuran nyata.
Integrasi dengan sistem komando‐kendali TNI AL, logistik, pemeliharaan serta dukungan jangka panjang harus dipastikan supaya kapal selam otonom ini bukan sekadar “pameran” tapi benar‐benar siap tempur.
Pengembangan varian dan kapasitas produksi dalam jumlah cukup agar efektivitas strategisnya maksimal.
Upaya meningkatkan TKDN lebih tinggi (ditargetkan di atas 50 %, bahkan menuju 70 %) agar industri dalam negeri makin mandiri.
menhan Sjafrie sendiri menyampaikan bahwa TNI AL dan PT PAL akan terus melakukan evaluasi dan penyempurnaan agar KSOT “bisa lebih sempurna penampilannya dan juga akan lebih bermanfaat penggunaannya.”
BACA JUGA:Tim Macan Linggau Berhasil Ungkap Kasus Curanmor di Kosan Taba Jemekeh, Satu Pelaku Dibekuk.
BACA JUGA:Media Asing Kritik IKN Nusantara, Sebut Proyek Ambisius Ini Bisa Jadi Kota Hantu.
Kesimpulan
Peluncuran dan uji coba KSOT oleh PT PAL adalah sebuah lompatan penting bagi Indonesia: dari “mengimpor” teknologi menjadi “mengembangkan” teknologi. Kapal Selam Otonom tanpa awak ini bukan hanya alat perang, tetapi simbol kedaulatan dan kemandirian bangsa. Sebagai wahana strategis di laut, KSOT akan memperkuat kapabilitas bawah laut Indonesia — memberikan solusi cepat, efisien, dan efektif dalam menghadapi tantangan maritim masa kini dan mendatang.
BACA JUGA:5 Cara Menemukan Passion untuk Memilih Jurusan Kuliah
BACA JUGA:10 Jurusan Kuliah dengan Peluang Kerja Besar dan Gaji Tinggi di Masa Depan