“Itu satpam bolak-balik ngingetin barang bawaan. Ampe ditunjuk-tunjuk bagasi atas, ‘Ini punya siapa? Jangan ketinggalan!’”
Fenomena ini dihubungkan dengan efek domino dari kasus tumbler Tuku yang sebelumnya menempatkan petugas dalam posisi sulit.
BACA JUGA:Transaksi Sabu Digagalkan, Pemuda di Lubuklinggau Ditangkap Satres Narkoba
BACA JUGA:BPBD Lubuklinggau Siaga 24 Jam, Berikut Wilayah Rawan Banjir Kiriman
Kasus Tumbler Tuku yang Memicu Kehebohan
Insiden ini menjadi ramai setelah seorang penumpang bernama Anita mengeluhkan di Threads bahwa tumbler Tuku miliknya hilang setelah tertinggal di KRL.
Berawal dari sebuah tas hitam berisi tumbler Tuku yang ditemukan petugas dan sempat didokumentasikan, namun saat diambil kembali keesokan harinya, isi tas sudah tidak lengkap hanya tersisa cooler bag tanpa tumbler.
Petugas KAI yang terlibat dalam penanganan barang tersebut, Argi, bahkan sempat dituding melakukan kelalaian dan dikabarkan kehilangan pekerjaannya. Isu tersebut memicu kehebohan besar di media sosial.
BACA JUGA:Bambang Rubianto Kembali Gelar Reses Serap Aspirasi, Langkah Nyata Wujudkan Keinginan Masyarakat
BACA JUGA:7 Tahun Buron, Pelaku Perampokan dan Penembakan Sopir Truk di Musi Rawas Akhirnya Ditangkap
KAI Tegaskan Petugas Tidak Dipecat
Merespons viralnya peristiwa tersebut, PT Kereta Api Indonesia (KAI) memberikan klarifikasi resmi bahwa Argi tidak dipecat dan tetap bertugas seperti biasa. Kedua belah pihak telah menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, menyampaikan dukungan penuh perusahaan terhadap para pekerjanya.
“Perusahaan berkewajiban melindungi dan memberikan dukungan kepada seluruh pekerja dalam menjalankan peran mereka. Argi tetap menjadi karyawan KAI Group serta bagian dari garda terdepan pelayanan,” tegasnya, Kamis (27/11/2025).
BACA JUGA:Satu Tewas Dalam Kecelakaan Motor vs Motor di Muara Beliti Pagi Ini
BACA JUGA:Ngeri! Dua Wanita di Lubuklinggau Dibegal Saat Siang Bolong, Motor Digondol Pelaku