Berdasarkan jenis pohonnya, masyarakat lokal Papua mengingat dua jenis pohon, yaitu sagu berduri dan sagu tidak berduri.
Sementara itu, setiap suku di Papua (Provinsi Papua dan Papua Barat) mempunyai sistem informasi tersendiri untuk mengklasifikasikan pohon sagu.
BACA JUGA:Syarat Agar Bisa Live di TikTok: Jumlah Followers Tidak Harus 1.000!
BACA JUGA:Kenali Ciri-Ciri Orang Psikopat, Jangan Sampai Tidak Tahu!
Khusus di wilayah penelitian, masyarakat lokal Sentan mengidentifikasi 17 jenis sagu dan masyarakat Moi di Sorong mengidentifikasi 6 jenis sagu.
Tips memotong pohon sagu, pemotongan inti sagu dan penghancuran hampir sama di kedua wilayah tersebut dan yang membedakan hanyalah cara membelah batang sagu yaitu membelah pohon sagu secara vertikal pada masyarakat Sentani setempat. dan di Sorong, masyarakat lokal suku Moi, dilakukan secara horizontal atau menyamping.
Secara umum, dalam budaya Papua, tepung sagu yang dihasilkan dari pohon sagu dapat digunakan untuk membuat berbagai masakan dengan cara memasak yang berbeda-beda.
Khusus masyarakat Jayapura dan suku moi Sorong, cara dan penyajian papeda sama, hanya perlengkapannya saja yang membedakannya.