Asal Usul Upacara Ngaben: Mengenal Budaya Tradisi Bali

Kamis 25-01-2024,21:30 WIB
Reporter : Risma
Editor : Ayu Fitriani

• Daun Intarani

Tujuannya untuk mengembalikan fungsi tubuh dan pikiran semula mengalami reinkarnasi lagi.

BACA JUGA:Karapan Sapi di Madura: Tradisi Balapan yang Unik dan Meriah

2. Pemasangan Banteng Kayu 

Sebelum upacara inti dimulai, pihak keluarga almarhum menyiapkan banteng kayu. Digunakan untuk mengawetkan jenazah yang kemudian dikremasi atau dikremasi. Banteng kayu (atau bangunan candi) yang dibawa ke krematorium mempunyai tujuan khusus.

Penduduk lokal Bali melakukan ini untuk membingungkan dan roh orang mati sehingga kamu tidak dapat menemukan jalan pulang . Saat lembu kayu dan bangunan kuil dibawa ke tempat kremasi.

Secara umum, masyarakat Bali berusaha membingungkan arwah orang yang meninggal dan memastikan bahwa orang yang meninggal tidak dapat menemukan jalan pulang.

BACA JUGA:Zaman Dahulu, Alat Musik Bansi Konon Katanya Bisa Memikat Wanita

Orang Bali menggoyang banteng, memelintirnya, melempar benda ke arahnya dengan lemparan rendah lurus, hanya untuk membingungkan mahluk halus.

3. Pembakaran atau Kremasi 

Upacara Ngaben dilakukan untuk melepaskan arwah dari jasad orang yang meninggal. Jika api membakar tubuh, maka tubuh itu akan dimakan dan  unsur-unsur pembentuk tubuh jasmani atau dikenal dengan Panca Mahabutha.

Tujuannya adalah untuk membebaskan roh dari belenggu duniawi dan melepaskannya ke bentuk kehidupan lain.

BACA JUGA:Tidak Menerima Adanya Barang Elektronik, Mengenal Apa Itu Suku Baduy!

4. Diramaikan Ritual Kebudayaan 

Selain prosesi di Ngaben juga diramaikan berbagai tatanan budaya. Pada hari-hari besar, semua orang berkumpul untuk memindahkan orang mati.

Acara ini juga dimeriahkan oleh tarian tradisional yang cukup meriah dan ceria. Perlu diketahui bahwa Ngaben hendaknya dirayakan dengan suka cita dan kebahagiaan.

Kategori :