Tidak Menerima Adanya Barang Elektronik, Mengenal Apa Itu Suku Baduy!

Tidak Menerima Adanya Barang Elektronik, Mengenal Apa Itu Suku Baduy!

ilustrasi suku baduy--freepik

SILAMPARITV.CO.IDSuku Baduy merupakan salah satu suku di Banten. Suku Baduy lebih dikenal sebagai suku yang menolak modernisasi dan sangat menjaga warisan adat dan tanah leluhurnya.

Pemerintah telah membuka keberadaan dan tempat tinggal suku Baduy di Pegunungan Kendeng sebagai warisan budaya, seperti dikutip dari situs resmi provinsi Banten.

Hal lain yang membuat Suku Baduy terkenal dengan kearifan lokalnya adalah rumah tradisionalnya yang terbuat dari kayu dengan dinding anyaman bambu dan atap berwarna hijau.

Sejarah Suku Baduy dan Ciri Khasnya:

BACA JUGA:Mengenal 8 Rumah Adat yang Ada di Sumatera Selatan

Sejarah suku Baduy berkaitan dengan hal-hal seputar para dewa. Suku Baduy percaya bahwa mereka adalah keturunan Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa yang diutus ke Bumi, menjadi perantara perjalanan jiwa Eni Martin di Baduy: mencari jejak dirinya di tanah Baduy.

Asal usul suku Baduy juga sering dikaitkan dengan seorang Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama mereka. Mereka meyakini Nabi Adam dan masyarakat Baduy diserahi tugas bertapa atau mandita yang bertujuan menjaga keharmonisan dunia.

Sejarah suku Baduy tidak lepas dari keberadaan kerajaan Pajajaran. Pada abad ke-11 dan ke-12, Kerajaan Pajajaran mulai menguasai wilayah Banten, Bogor, Priangan, dan Cirebon. Saat itu, raja Prabu Bramaiya Maisatandraman atau Prabu Siliwangi yang menjadi penguasa.

Kemudian pada abad ke 15 masuklah agama Islam yang dibawa oleh saudagar Gujarat dan Sunan Gunung Jati, salah satu lagu Welsh Cirebon. Kerajaan Pajajara terus mengalami kemunduran karena banyak penduduknya yang masuk Islam.

BACA JUGA:Perbedaan Alat Musik Saluang dengan Suling, Terletak Pada Bentuk dan Cara Memainkannya

Akhirnya Raja Senopati dan para abdi dalamnya meninggalkan kerajaan dan memasuki gurun pasir di selatan mengikuti aliran sungai ke hulu. Mereka meninggalkan asal usulnya, sebagaimana pantun upacara Baduy.

Keturunan mereka kini menjadi warga Kampung Cibeo, suku Baduy pedalaman yang terkenal dengan baju sangsang putih jahitan tangan, ikat kepala warna putih, dan sarung tenun rumahan berwarna biru tua.

Baduy Dalam merupakan masyarakat yang tetap memegang teguh prinsip hukum adat dan berpegang teguh pada kearifan lokal.

Sedangkan masyarakat Baduy Luar bermukim di Desa Cikadu, Kaduketuk, Kadukoloti, Gajeboh dan Cisagu yang mengelilingi wilayah Baduy Dalam.

Sumber: