BACA JUGA:Inilah 5 Budaya Betawi yang Masih Digunakan Hingga Sekarang
Merupakan lubang kecil yang ada pada bagian badan. Dalam perkembangannya sendiri, bagian mata juga sering kali dihiasi dengan logam perak, emas, atau permata yang membuatnya menjadi berkilauan. Seperti itulah kujang yang dimiliki oleh raja, jumlah mata terdapat mencapai 9 lubang atau lebih.
Kujang juga memiliki berbagai jenis yang dibagi berdasarkan bentuk dan fungsinya. Berdasarkan bentuknya, dibedakan empat jenis peretas, yaitu: pusaka (sebagai simbol keagungan dan perlindungan), pangarak (dalam pertempuran), Pakarang (sebagai alat upacara adat) dan Pamangkas (sebagai alat untuk bertani).
Berdasarkan dengan bentuknya, kujang dibagi menjadi tujuh jenis contohnya sebagai berikut:
1. Kujang Ciung
Bentuknya seperti burung ciung. Kata “ciung” berasal dari “Ca’ang” yang merujuk pada Buana Nyungcung (tempat tinggal Sang Hyang Kersa dan terletak di puncak). Ciung Kujang juga merupakan peninggalan yang merangkap sebagai pengusir setan. Putra Mahkota Prabu Anom konon pernah menggunakan pisau bermata tujuh jenis ini.
BACA JUGA:Primbon Jawa: Kelahiran 7 Februari 1998, Menurut Hitungan Wuku dan Weton
2. Kujang Jago
Bentuknya terinspirasi dari bentuk ayam jago atau ayam jago. Kata “jago” sendiri menggambarkan watak atau sifat laki-laki, menandakan bahwa pelindung atau penegak negara adalah “jago”.
3. Kujang Bango
Bentuknya seperti bangau atau bango. Nama Kujang Bango terinspirasi dari tokoh Banjar Nagara bernama Ra-Hyang Banga atau Hariang Banga.
BACA JUGA:Legenda Sendang Kasihan: Cerita Keajaiban dan Mitos Sunan Kalijaga
4. Kujang Bangkong
Bentuknya menyerupai katak. Kata “bangkong” berasal dari “Purba Hyang Kara” – “Bang Ka Hyang” – “Bangkong”, yang berarti ajaran Agung Purba atau Sunda Purba.
5. Kujang Badak
Bentuknya menyerupai badak jawa. Pada masa Pajajara Nagara atau Dwipantara hiduplah sosok Prabu Badak Singa yang menunaikan misi Kartanagara-Kartagama.