SILAMPARITV.CO.ID - Kasus kekerasan terhadap anak selebgram, Emy Aghnia Punjabi, telah mengguncang hati banyak orang.
Unggahan rekaman CCTV yang memperlihatkan anaknya yang mengalami memar serta lebam di bagian wajah sekitar mata dan telinga telah menjadi viral di media sosial, memicu kecaman dan keprihatinan dari masyarakat luas.
Namun, di balik tragedi ini, terdapat sebuah misteri yang perlu diungkap: apa motif sebenarnya dari pelaku kekerasan tersebut?
Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Polresta Malang, pelaku penganiayaan tersebut adalah seorang suster berinisial IPS (27) yang sebelumnya telah dipercaya untuk merawat anak Emy Aghnia Punjabi, JAP (3).
BACA JUGA:Ini 5 Jutsu Paling Kuat Dari Klan Otsutsuki di Naruto Hingga Boruto
Motif di balik tindakan kekerasan ini ternyata sangat kompleks dan menceritakan tentang kisah personal yang menyedihkan.
Kompol Danang Yudanto, Kasat Reskrim Polresta Malang, mengungkapkan bahwa motif penganiayaan dilatarbelakangi oleh rasa jengkel yang dirasakan oleh pelaku terhadap korban.
IPS merasa marah ketika JAP meminta diobati karena bekas cakaran di tubuhnya, namun korban menolak untuk diobati.
Selain itu, IPS juga menghadapi masalah pribadi, terutama terkait dengan anggota keluarganya yang sedang sakit. Semua tekanan emosional ini tampaknya menjadi pendorong tindakan kekerasan yang tidak terampuni.
BACA JUGA:Ini Dia Episode Pertarungan Epic Naruto vs Sasuke Mulai dari Kecil Hingga Dewasa
Lebih lanjut, Danang menjelaskan bahwa IPS telah bekerja sebagai pengasuh untuk putri sulung Emy Aghnia Punjabi selama hampir satu tahun.
Pengasuhan ini terjadi di tengah-tengah masa sulit bagi IPS, yang baru saja mengalami perceraian dengan suaminya dan harus merawat seorang anak berusia 2,5 tahun.
Namun, seberat apapun alasan pribadi yang dihadapi oleh pelaku, tindakan kekerasan terhadap anak adalah tidak dapat dibenarkan dalam keadaan apapun.
Saat ini, kepolisian terus melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk analisis rekaman CCTV untuk mengungkap lebih banyak bukti terkait kekerasan yang dilakukan oleh IPS.