Kabeh kuwi sing diarani perjalanan
Awak dewe tau duwe bayangan
Besok yen wis wayah omah-omahan
Aku moco koran sarungan
Kowe blonjo dasteran
Nanging saiki wis dadi kenangan
Aku karo kowe wis pisahan
Aku kiri kowe kanan
Wis bedo dalan (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Adam Eva
mzarifin umarzain
Lomba antara Abubakar r.a.& 'Umar r.a. Abubakar nyumbang 100% dari harta nya. 'Umar nyumbang 50% dari harta nya. 'Umar ngakui kalah berlomba dg Abubakar.
Komentator Spesialis
Pertama, itu kejadian sebelum perang Hunain pada 8H. Sedangkan Saad Bin Abi Waqqosh pada tahun 10H. Artinya sudah di manshukh kan. Kedua, Abu Bakar dan Umar adalah 2 sahabat yang kedudukan keimanannya tertinggi. Mau nyumbang 100% pun dibiarkan oleh Nabi. Karena Nabi percaya kedua sahabat dan keluarganya tidak memikirkan harta dunia dan akan tetap beriman. Wallahua'lam.
Gito Gati
Ternyata strategi penebusan dosa tidak hanya ada di kristen. Di islam pun juga ada. Dengan adanya kesamaan strategi penebusan dosa pada kristen dan islam saya jadi curiga bahwa semua ini hanya modus pemuka agama utk menghidupi organisasinya. Di islam, ada beberapa ormas/kelompok bahkan yang tergolong aliran tarikat/torikoh yang menggunakan strategi seperti itu. Tetangga saya ada pengikut tarikat bahwa semua harta milik anggotanya mengandung unsur haram. Maka harta itu harus dibersihkan dg cara dijual dan uangnya diserahkan ke organisasi sebagai tanda penyucian dari unsur haram. Bahkan ada ormas tertentu dalam islam yang mewajibkan umatnya membayar sejumlah rupiah sebagai penebusan dosa. Praktik seperti ini dilakukan oleh beberapa ormas/tarikat islam yang tergolong beranggotakan masih sedikit. Sehingga trik penebusan dosa ini dilakukan sebenarnya hanya utk menghidupi organisasinya. Padahal, setahu saya islam sdh membatasi kejadian penyelewangan seperti ini terjadi dg mewajibkan umatnya membayar zakat sebesar 2,5% dari hartanya. Dan ditambah sedekah seikhlasnya agar umat islam leluasa utk menghidupi agamanya tanpa adanya tekanan. Alhamdulillah di NU dan Muhammadiyah (sebagai organisasi terbesar islam) masih "ngugemi" ajaran islam yang rahmatan lilalamin. Sehingga penganutnya tdk dicelakakan.