SILAMPARITV.CO.ID - Kehadiran Khezcute sebagai pelatih Bigetron Alpha dalam ranah esports Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) di MPL ID S13 memunculkan sorotan yang luar biasa.
Namun, di balik gemerlapnya sorotan, ada kisah kedalaman hubungan antara Khezcute dan SaintDeLucaz, pelatih dari tim AURA, yang mengungkapkan beberapa rahasia keberhasilan yang membuat Bigetron Alpha mencapai puncak prestasi.
Sebagai mantan rekan satu tim di dunia Dota2, SaintDeLucaz mengungkapkan kelebihan Khezcute yang menjadi kunci utama kesuksesannya.
BACA JUGA:Foto WhatsApp Tidak Ada di Galeri? Begini Cara Mengatasinya!
SaintDeLucaz dan Khezcute tidak hanya sekadar kolega dalam dunia esports, tetapi mereka memiliki hubungan yang erat jauh sebelum merambah ke ranah kompetitif MLBB.
Keduanya pernah bersama-sama membela tim BOOM Esports dalam medan pertempuran Dota2 dari medio awal 2017 hingga akhir 2018.
Khezcute, sebagai kapten tim, menunjukkan jiwa kepemimpinan yang kuat, sesuatu yang membuat SaintDeLucaz tak terlalu terkejut ketika Khezcute dengan cepat bersinar sebagai pelatih MLBB, membawa Bigetron Alpha menuju puncak kesuksesan di musim reguler MPL ID S13.
BACA JUGA:Aplikasi M-Banking Target Penipu, Modus Terbaru Kuras Rekening
Menurut pengakuan SaintDeLucaz, kepemimpinan adalah salah satu kelebihan utama Khezcute yang memungkinkannya untuk memimpin tim dengan sangat baik.
Meskipun pengalamannya dalam MLBB relatif baru, Khezcute mampu menunjukkan kualitas seorang pemimpin sejati yang mampu membawa anak buahnya menuju kesuksesan. "Jiwa kepemimpinan mungkin ya. Dulu waktu di game sebelumnya, saya pernah satu tim dan dia adalah kapten kami.
Jadi menurut saya dia memang pemimpin sejati dan bisa mengantarkan anak-anaknya ke jalan yang benar," ujar SaintDeLucaz kepada ONE Esports dengan senyum yang cerah.
BACA JUGA:Pebandingan Harga HP Infinix GT 10 Pro Vs Poco X5 Memilih Gawai Gaming Kelas Atas yang Tepat
Kualitas kepemimpinan yang dimiliki Khezcute membuka peluang bagi pelatih-pelatih lain di MPL ID untuk belajar. Namun, menurut SaintDeLucaz, kepemimpinan bukanlah sesuatu yang bisa dipelajari dalam waktu singkat oleh semua orang.
Setiap tim memiliki karakteristik uniknya sendiri, dan pendekatan yang berhasil untuk satu tim mungkin tidak efektif untuk tim lain. "Beda tim pasti beda lagi cara pendekatan ke player-playernya.
Mungkin dia bisa langsung cocok atau klop dengan para pemainnya," tambahnya.