PALEMBANG - memiliki banyak warisan kuliner. Satu diantaranya Kue Maksuba,yang menjadi kue wajib ketika seorang pria melamar wanita.
Pada proses lamaran, dalam tradisi masyarakat Palembang, ada antar-antaran. Yaitu, barang yang dibawa keluarga pria saat berkunjung ke rumah calon pengantin wanita.
Lamaran dilakukan sebelum hari pernikahan. Dalam pertemuan ini, keluarga pria dan wanita akan menentukan hari pernikahan dan hal lainnya terkait dengan resepsi pernikahan.
Sebelum lamaran, mempelai pria memberi bahan mentah ke mempelai wanita sebagai bentuk penghargaan ke keluarga wanita.
Hal ini sekaligus menguji kemampuan masak yang paling mudah bagi calon pengantin wanita, yakni membuat Kue Maksuba.
"Ibu Saya cerita, dulu remaja sekitaran tahun 1950 yang akan menikah, maka calon mempelai pria memberi bahan mentah pembuatan Kue Maksuba,” ujar praktisi Kuliner Khas Palembang Bunda Rayya, Minggu, 22 Agustus 2022.
Baca Juga : Kapolres Pimpin Langsung Sertijab Kasat Intelkam Polres Mura
Bahan-bahan yang diberikan seperti susu, telur, dan mentega yang kemudian diterima mempelai wanita untuk dimasak.
Setelah Kue Maksuba jadi akan dikembalikan ke mempelai pria, yang kemudian dibawa sebagai antar-antaran, saat proses lamaran.
"Tradisi khas Palembang ini menurut Ibu Saya, sejarahnya jauh dibawah tahun 1950 sudah ada,” tambah Bunda Rayya.
Konon penamaan Kue Maksuba, dulu ada orang Palembang lama mempelai pria yang bernama Suba.
Suba memberi bahan mentah ke mempelai wanita untuk membuat kue yang terdiri dari bahan yang sederhana.
“Setelah kue berhasil dibuat, maka dinamakan kue persembahan untuk Emak Suba, jadi disingkat Maksuba,” kisah Bunda Rayya.
Diperkirakan, kisah ini terjadi pada tahun 1935. Maksuba pertama kali dibuat oleh calon istri Suba.
Bahan yang dibutuhkan untuk membuat Kue Maksuba, terdiri dari 1/2 kg gula pasir, 30 butir telur ayam, 1 kaleng susu kental manis, 4 sendok makan mentega.(sumeks.co)