Scarlet 2025: Anime Epik Mamoru Hosoda yang Terinspirasi Hamlet
Scarlet 2025: Anime Epik Mamoru Hosoda yang Terinspirasi Hamlet--ist
BACA JUGA:iPhone 17 Hadir dengan Layar 120 Hz Fitur yang Sudah Lama Ada di Android
BACA JUGA:Setelah 6 Bulan Buron, Ardo Pelaku Penyiraman Cuka Parah ke Istri Ditangkap di Bandung.
Tema Utama: Balas Dendam, Kemanusiaan, dan Kekacauan
Mamoru Hosoda tidak sekadar menghadirkan kisah fantasi, melainkan juga renungan filosofis tentang hidup, cinta, kematian, serta lingkaran dendam yang tidak berkesudahan.
Balas Dendam: Digambarkan sebagai lingkaran setan yang membuat manusia sulit keluar dari trauma.
Kesedihan: Menjadi tema besar yang membentuk jalan hidup Scarlet.
Kemanusiaan: Melalui karakter Hijiri, Hosoda mengajak penonton merenung apakah dunia tanpa kekerasan benar-benar mungkin.
Visual dan Eksperimen Animasi
Sebagai ciri khas Hosoda, Scarlet menampilkan visual spektakuler dengan eksperimen gaya animasi beragam:
- Retro untuk dunia abad pertengahan,
- 3D modern untuk masa kini,
- CGI fotorealistis untuk lanskap Otherlands.
Adegan seperti naga muncul dari awan atau letusan gunung berapi tampil megah, meski transisi antar gaya animasi kadang terasa canggung.
Apresiasi dan Kritik
Film Scarlet pertama kali tayang di Festival Film Internasional Venesia 2025, kemudian berlanjut ke Toronto International Film Festival.
Apresiasi: Dipuji karena ambisinya dalam memadukan tragedi klasik dengan fantasi modern. Visualnya juga dianggap indah dan penuh keberanian artistik.
Kritik: Beberapa penonton menilai narasi terlalu rumit, karakterisasi kurang dalam, serta perpindahan gaya animasi terasa tidak konsisten.
BACA JUGA:Oppo A6 Pro 5G Diluncurkan Secara Global dengan Perbedaan Chipset dan Baterai
Sumber: