Jenis-Jenis Cacing yang Bisa Masuk ke Tubuh Manusia dan Cara Mencegahnya
Jenis-Jenis Cacing yang Bisa Masuk ke Tubuh Manusia dan Cara Mencegahnya--ist
SILAMPARITV.CO.ID - Infeksi cacing pada manusia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius, terutama di negara berkembang dengan sanitasi yang belum optimal. Meskipun terdengar seperti masalah yang sudah ketinggalan zaman, infeksi cacing usus masih banyak ditemui, terutama pada anak-anak. Berbagai jenis cacing dapat menginfeksi tubuh manusia melalui makanan, air, atau kontak langsung dengan tanah yang terkontaminasi.
BACA JUGA:Dracula: A Love Tale – Kisah Cinta Abadi Sang Vampir Hadir di Bioskop Indonesia Agustus 2025
Pada video yang diunggah detikHealth, dijelaskan secara visual dan informatif mengenai beberapa jenis cacing yang umum ditemukan dalam tubuh manusia. Artikel ini akan merangkum dan memperluas informasi tersebut untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.
1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
Cacing kremi merupakan salah satu jenis cacing yang paling umum ditemukan, terutama pada anak-anak. Cacing ini berukuran kecil, berwarna putih, dan panjangnya sekitar 1 cm. Infeksi cacing kremi dikenal sebagai enterobiasis. Gejala utama adalah rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari saat cacing betina keluar untuk bertelur. Gatal ini bisa menyebabkan gangguan tidur, iritasi kulit, hingga infeksi sekunder jika digaruk terus-menerus. Penularan terjadi melalui menelan telur cacing yang menempel di tangan, mainan, atau permukaan lain yang terkontaminasi. Kebersihan tangan dan lingkungan sangat penting untuk mencegah penyebaran.
BACA JUGA:6 Resep Asem-Asem Daging Sapi dan Variasinya, Inspirasi Olahan Daging Kurban
BACA JUGA:Resep Rendang Padang yang Enak dan Autentik, Bumbunya Sedap Meresap
2. Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus)
Cacing tambang hidup di tanah yang lembap dan kotor. Infeksi terjadi ketika larva cacing menembus kulit, biasanya melalui telapak kaki saat berjalan tanpa alas kaki di tanah terbuka. Setelah masuk ke tubuh, cacing berpindah melalui aliran darah ke paru-paru, lalu naik ke tenggorokan dan ditelan hingga mencapai usus halus. Di sana, cacing menghisap darah dari dinding usus, yang dapat menyebabkan anemia berat, kelelahan, dan kekurangan zat besi. Gejala meliputi rasa lemah, pucat, nyeri perut, dan kadang batuk saat larva melewati paru-paru.
BACA JUGA:7 Hari Jenazah Nazwa Aliya Tertahan di Kamboja, Ibu Tak Mampu Tebus Rp. 138 Juta.
BACA JUGA:9 Cara Menghemat Baterai HP Android Agar Tidak Boros
3. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
Cacing gelang adalah salah satu cacing usus terbesar yang bisa hidup dalam tubuh manusia, dengan panjang hingga 35 cm. Infeksi terjadi karena menelan telur cacing yang terdapat pada makanan atau air yang terkontaminasi feses manusia. Setelah telur menetas di usus, larva berpindah ke paru-paru, menyebabkan batuk dan sesak napas. Setelah kembali ke usus, cacing dewasa dapat menyebabkan nyeri perut, mual, muntah, dan bahkan penyumbatan usus jika jumlahnya banyak. Pada anak-anak, infeksi berat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan kognitif.
BACA JUGA:Tips Memisahkan Daging Sapi dan Kambing dari Tulangnya, Mudah Dilakukan
Sumber: