Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Tak Pernah Hadir di Sidang PBB, Kok Bisa?

Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Tak Pernah Hadir di Sidang PBB, Kok Bisa?

Anies Baswedan Kritik Presiden RI yang Tak Pernah Hadir di Sidang PBB, Kok Bisa?--ist

Manfaatkan Potensi Pasar Domestik

Lebih lanjut, Anies menyoroti besarnya pasar dalam negeri Indonesia sebagai kekuatan utama untuk mendorong kemajuan nasional dan daya saing global. Ia mengingatkan agar pasar domestik tidak hanya dinikmati oleh perusahaan asing, tetapi menjadi ladang pertumbuhan bagi korporasi lokal.

“Jangan sampai yang tertarik pada Indonesia justru dunia internasional. Kita harus dorong perusahaan kita menjadi raksasa global,” serunya.

Ia menekankan pentingnya transformasi ekonomi, yakni mendorong usaha kecil dan menengah tumbuh di dalam negeri, sementara perusahaan besar diarahkan untuk berekspansi ke pasar internasional.

BACA JUGA:Jalan Berlubang di Pusat Kota Lubuklinggau Picu Kecelakaan, Dinas PUPR Janji Perbaikan Segera.

BACA JUGA:Kecelakaan Libatkan Toyota Innova dan Truk di Jalinsum Musi Rawas, Satu Korban Luka-Luka.

Peran Indonesia sebagai Penjaga Kedamaian Asia

Menurut Anies, Indonesia memiliki posisi geopolitik yang relatif stabil dibandingkan negara-negara lain di Asia Timur dan Asia Selatan. Karena itu, Indonesia harus memainkan peran penting sebagai penjaga perdamaian kawasan.

Ia mendorong agar Indonesia tampil sebagai negara yang konsisten dalam menyuarakan demokrasi dan hak asasi manusia di dunia internasional. Tapi, Anies juga mengingatkan bahwa sebelum itu, Indonesia perlu membenahi persoalan domestik, seperti praktik demokrasi dan perlindungan HAM di dalam negeri.

“Kita tidak bisa menyuarakan demokrasi di dunia, kalau praktik di dalam negeri kita justru mundur,” katanya.

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Gelar Tes Urine, Dukung Akselerasi Program Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan

BACA JUGA:Lapas Lubuk Linggau Lakukan Penanggalan Atribut dan Logo Lama Saat Apel Pagi Pegawai

Demokrasi Harus Dijaga, Bukan Mundur

Anies mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga demokrasi agar tetap berjalan dengan sehat dan tidak mundur seperti yang terjadi di banyak negara saat ini. Ia menekankan bahwa demokrasi memungkinkan pergantian kekuasaan secara damai dan mencegah kekeliruan kebijakan berkepanjangan.

“Tanpa demokrasi, tidak ada masa jabatan. Kalau meleset, maka akan meleset dalam durasi yang sangat panjang. Itu berbahaya,” tegasnya.

Sumber:

Berita Terkait