Alarm Nyaring dari Pati: Pentingnya Suara Rakyat Harus Didengar oleh Pejabat

Alarm Nyaring dari Pati: Pentingnya Suara Rakyat Harus Didengar oleh Pejabat

Alarm Nyaring dari Pati: Pentingnya Suara Rakyat Harus Didengar oleh Pejabat--ist

Menanggapi gelombang aspirasi ini, Dr. Diah Kurniasari, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro, menilai bahwa Pati telah menjadi cermin dari ketimpangan komunikasi antara pemerintah dan rakyat.

“Pati bukan kasus terisolasi. Ini alarm nasional. Ketika rakyat merasa tidak didengar, maka kepercayaan terhadap institusi publik mulai goyah. Dan itu lebih berbahaya daripada defisit anggaran,” katanya dalam diskusi yang digelar secara hybrid.

Diah menekankan bahwa partisipasi publik bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan hak konstitusional. “Pejabat bukan tuan, tapi pelayan. Dan pelayan harus mendengar majikannya — yaitu rakyat.”

Ia juga mengingatkan bahwa banyak kebijakan gagal karena tidak melibatkan stakeholder akar rumput sejak awal perencanaan. “Kita sering membangun jalan, tapi tidak membangun komunikasi. Akibatnya, jalan terbentang, tapi jarak antara rakyat dan pemerintah justru semakin lebar.”

BACA JUGA:Advan Luncurkan Workplus Heritage Batik Edition: Laptop Perpaduan Teknologi Modern & Budaya Lokal

BACA JUGA:Bolu Kojo: Kue Hijau Legendaris dari Sumatera Selatan

Tanggapan Awal dari Legislatif dan Eksekutif

Beberapa anggota DPRD Jawa Tengah yang hadir secara virtual dalam pertemuan tersebut menyatakan dukungan terhadap gerakan ini. Salah satunya adalah Rina Wijayanti, anggota Komisi B yang membidangi perekonomian dan pembangunan.

“Kami akan bawa masukan dari Pati ke rapat kerja dengan dinas terkait. Ini bukan sekadar keluhan, tapi data empiris yang harus menjadi bahan evaluasi kebijakan,” ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menyatakan akan mengirim tim asistensi ke Pati untuk mengevaluasi program pembangunan desa dan menyerap aspirasi secara langsung.

BACA JUGA:Xiaomi Seri Redmi Termurah Maret 2025 Ungguli Varian Terbaru Berkat Performa dan Harga

BACA JUGA:HUT ke-80 RI: Warga Diminta Berdiri Tegap dan Hentikan Aktivitas Pukul 10.17 WIB.

Pesan dari Tanah Wali: Dengarkan Sebelum Terlambat

Pati, yang dikenal sebagai tanah kelahiran Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, memiliki tradisi kuat dalam dialog, toleransi, dan kearifan lokal. Masyarakat setempat percaya bahwa kebijakan yang baik harus lahir dari proses yang inklusif, bukan dari ruang tertutup.

“Dulu, Wali menyampaikan ajaran dengan mendengarkan rakyat, bukan memaksa. Sekarang, pejabat harus kembali ke akar itu,” kata Kyai Muzakki, pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikmah Pati.

Sumber: