Kerugian Rp. 1,2 Triliun, 100 Ribu Ton Beras Bulog Diproyeksi Jadi Disposal.

Kerugian Rp. 1,2 Triliun, 100 Ribu Ton Beras Bulog Diproyeksi Jadi Disposal.

Kerugian Rp. 1,2 Triliun, 100 Ribu Ton Beras Bulog Diproyeksi Jadi Disposal.--ist

SILAMPARITV.CO.ID - Guru Besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Dwi Andreas Santosa, memperkirakan lebih dari 100.000 ton beras impor Bulog berpotensi berubah status menjadi disposal atau tidak layak konsumsi pada tahun ini. Nilai kerugian akibat kondisi tersebut ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun.

BACA JUGA:Prabowo Janji Naikkan Pangkat Polisi Korban Aksi Massa

BACA JUGA:SKK Migas - Seleraya Dukung Stand Muratara, Raih Juara Kategori Kreatif Apkasi Otonomi Expo 2025

Menurut Dwi, saat ini masih ada sisa stok beras impor di gudang Bulog yang jumlahnya cukup besar, yakni sekitar 1,7 juta hingga 1,9 juta ton. Stok tersebut merupakan sisa impor tahun 2024 yang masuk ke Indonesia pada bulan Februari. Jika dihitung sejak masa penyimpanan di negara asal sebelum dikirim, usia beras bisa mendekati 2 tahun, sehingga kualitasnya dipastikan sudah jauh menurun.

BACA JUGA:Cara Ganti Background Zoom di HP & Laptop

BACA JUGA:7 Kampus Terapkan Kuliah Online 1–6 September 2025, Antisipasi Demo Besar

“Itu sisa impor tahun lalu, sekitar 1,7 juta sampai 1,9 juta ton. Masuk ke Indonesia di Februari 2024. Jadi sekarang sudah lebih dari 1 tahun, bahkan hampir 2 tahun kalau dihitung dari sejak penyimpanan di negara asal. Itu sudah sangat tidak layak dikonsumsi,” ujar Dwi di Gedung Ombudsman RI, Selasa (26/8/2025).

Dwi menjelaskan, meskipun tampilan fisik beras premium tersebut masih terlihat bagus, dengan kadar broken di bawah 5 persen, kualitas rasa dan mutu gizi sudah turun drastis. Hal ini membuat beras tersebut tidak layak lagi dikonsumsi manusia.

BACA JUGA:Rekomendasi HP Lipat Terbaik 2025: Inovasi Smartphone yang Semakin Matang

BACA JUGA:Padel : Olahraga di Urban yang Kian Populer Indonesia

Apa itu Disposal dalam Beras?

Disposal dalam konteks beras merujuk pada kondisi ketika beras sudah tidak bisa lagi digunakan sesuai fungsi awalnya sebagai pangan konsumsi. Namun, disposal tidak selalu berarti beras langsung dibuang. Ada kemungkinan dialihkan ke fungsi lain, misalnya:

Pakan ternak, dengan syarat beras tidak terkontaminasi aflatoksin atau zat berbahaya lainnya.

Bahan baku industri etanol, meski di Indonesia industri etanol berbasis beras masih sangat jarang.

Sumber:

Berita Terkait